Desa Bambu Gelar Pelatihan Tata Cara Pengurusan Jenazah Wanita

Mamuju, FMS - Pengelolaan keuangan dana desa, diharapkan untuk peningkatan sumber daya manusia di desa setempat. Seperti halnya dilakukan kepala Desa Bambu, Syamsul Sahri menggelar pelatihan tata cara pengurusan jenazah perempuan kepada warganya, di ruang aula kantor Desa Bambu, Kabupaten Mamuju. Senin (13/1).

Syamsul mengatakan tujuan digelar pelatihan ini, agar warganya dapat mengetahui tentang tata cara pengurusan jenazah perempuan. Dimana selama ini menjadi problema dimasyarakat
mulai dari memandikan hingga mengkafani semua dilakukan oleh laki-laki.

Selama ini tidak ada perempuan yang tau sehingga semua diserahkan ke laki-laki. Padahal jenazah perempuan itu wajib perempuan yang langsung mengurusnya.

"Jadi saya berharap dengan adanya pelatihan ini dengan menghadirkan pemateri dari luar, sehingga nantinya jika ada jenazah perempuan bisa ibu-ibu yang mengurusnya langsung karena sudah mengetahui tata cara mengurusnya," kata Syamsul.

Selain itu kata Syamsul pelatihan ini berlangsung selama tiga hari, juga mengajarkan pelatihan seperti khutbah jumat, pidato dan tata cara pengelolaan kepengurusan remaja masjid.

Menurutnya, bahwa inilah salah satu tujuan pengelolaan keuangan dana desa bukan hanya menyasar dibidang insprastruktur saja, namun juga peningkatakan sumber daya manusia.

" Inilah tujuan dengan adanya anggaran dana desa selain peningkatan insprastruktur di desa, namun juga sumber daya manusia," harapnya.

Ustadz Muhiddin atau sering dipanggil sebutan Dq Tojeng salah satu pemateri mengatakan bahwa, menset masyarakat selama ini, hanya laki-laki yang berhak mengurus jenazah. Padahal perempuan juga bisa mengurus.

Namun kata Dg Tojeng karena tidak memahami dan mengetahui ilmunya sehingga diserahkan sepenuhnya ke laki-laki.

"Padahal itu hukumnya mengurus jenazah itu wajib bagi yang masih hidup dan pahalanya sangat besar," ujarnya.

Selama ini karena tidak tahu dan memahami tata caranya, sehingga semuanya diserahkan sepenuhnya kepada laki-laki.

"Selama ini kita tidak  tau tata caranya mulai mengkafani, memandikan dan doanya sehingga kita serahkan sepenunya kepada laki-laki," ujar salah satu peserta yang tak ingin dipublis namanya.

Hadir pula ketua komunitas sahabat madani ( Osama) Provinsi Sulbar, Basri A Muin dan Tokoh masyarakat Desa Bambu Nasrum Hablung.(Awal).

Related

MAMUJU 3708400845283822747

Post a Comment

emo-but-icon

FOKUS METRO SULBAR

BERITA Populer Minggu Ini

item