Kementerian Perindustrian Salurkan Mesin Las ke Kelompok IKM Sulbar
https://www.fokusmetrosulbar.com/2019/12/kementerian-perindustrian-salurkan.html
Mamuju, FMS - Direktur Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian Republik Indonesia Ir. Endang Suwartini, M.Sc Sebagai Direktur IKM LMEA (Industri Kecil dan Menengah Logam, Mesin, Elektronika, dan Alat Angkut), menyerahkan peralatan perbengkelan (las) kepada Pemerintah Pemprov Sulbar, melalui Sekprov Sulbar,Dr. Muh. Idris DP yang selanjutnya diserahkan ke kelompok perbengkelan masing-masing dua dari kabupaten Polman dan dua dari Kabupaten Mamuju, Rabu (30/10/2019) di ruang rapat Lantai II kantor Gubernur Sulbar.
Melalui Sambutannnya, Endang Suwartini mengatakan bantuan yang diberikan oleh Kementerian Perindustrian berdasarkan proposal yang diajukan oleh Dinas yang menerangkan bahwa Sulbar memiliki potensi usaha IKM khususnya perbengkelan Las, di Kabupaten Polman.
”Berdasarkan proposal yang diajukan tersebut pihak kementerian melakukan evaluasi dalam rangka persetujuan pemberian bantuan hibah untuk perbengkelan las di Sulbar yang bertujuan menumbuhkan wira usahawan di Sulbar, melalui program sinergitas,” terangnya.
Dengan peralatan tersebut nantinya, sambung Endang kepada kelompok yang menerimanya diharapkan dapat betul-betul dimanfaatkan dengan baik untuk kepentingan usaha sendiri bukan untuk digunakan bekerja di perbengkelan orang lain. Untuk itu kata dia, nantinya para kelompok tersebut dilatih oleh tenaga yang profesional di bidang perbengkelan las.
”Kami berharap kepada dinas nantinya dengan penyerahan bantuan yang diikuti dengan bimtek olehnya untuk bimtek itu nantinya harus dibimbing oleh tenaga yang betul-betul ahli dalam bidang las, untuk memberikan keterampilan las kepada kelompok penerima sebagai wirausahawan,” imbuhnya.
Untuk menjaga peralatan tersebut tetap dalam kondisi yang baik, maka dirinya berharap agar peralatan tersebut tetap dijaga dan dikontrol oleh Dinas, mengingat peralatan tersebut merupakan bantuan hibah yang bersumber dari APBN.
”Mengingat bantuan ini merupakan bantuan Hibah dari Kementerian Perindustrian yang anggarannya bersumber dari APBN, maka kami berharap agar peralatan ini tetap dijaga dan dipelihara, tidak boleh dipindah tangankan, dan kepada dinas kami berharap untuk melakukan kontrol selama penggunaan peralatan ini,” pungkasnya.
Merespon pehatian yang diberikan oleh Kementerian Perindustrian ke Kelompok Usaha IKM di Sulbar, Sekprov Dr. Muh. Idris DP, memberi apresiasi dan berharap kepada para Wira usahawan yang tergabung dalam kelompok menjadikan peralatan tersebut sebagai media untuk mengembangkan usaha.
”Dengan bantuan peralatan ini,tentu kita berikna apresiasi kepada kementerian Perindustrian, dan kepada kelompok yang menerimanya diharapkan betul-betul dimanfaatkan untuk kegiatan usaha, dan perlu diingat bahwa untuk kemajuan satu daerah memang harus menumbuhkan sektor Industri, bukan hanya mengandalkan komoditas pertanian dan perkebunan,” urainya.
Menyadari posisi Sulbar kata Idris, sebagai daerah yang menjadi kategori untuk pemindahan ibukota baru, ataupun sebagai tetangga dari ibukota baru bila yang disetujui nanti adalah provinsi Kaltim maka, posisi Sulbar sangat strategis untuk pengembangan industri seperti industri perbengkelan las.
”Nantinya jika Ibukota sudah berpindah ke luar Jawa, apakah di Sulbar ataupun di Balikpapan Kaltim, pengembangan industri perbengkelan di Sulbar akan semakin meningkat, mengingat lokasi kita yang sangat dekat dengan Balikpapan,pokoknya sepertinya Bogornya kalau di Jakarta, ini sangat menguntungkan bagi sektor industri di Sulbar,” imbuhnya.
Idris menambahkan, dengan peralatan tersebut nantinya akan dapat digunakan untuk melakukan pelatihan bagi para penerima bantuan, dan tentunya peralatan ini harus dijaga dengan baik.
”Saya kira ini sangat bagus karena alatnya diserahkan dulu kemudian diadakan pelatihan, dan diharapkan dengan pelatihan yang diterima dapat menjadi pionir untuk menularkan pengetahuan kepada usahawan lainnya,dan ingat bahwa ini barang milik pemerintah,harus dipelihara dan dirawat dengan baik, jangan sampai rusak sebelum digunakan,” pungkasnya.(dir)
Melalui Sambutannnya, Endang Suwartini mengatakan bantuan yang diberikan oleh Kementerian Perindustrian berdasarkan proposal yang diajukan oleh Dinas yang menerangkan bahwa Sulbar memiliki potensi usaha IKM khususnya perbengkelan Las, di Kabupaten Polman.
”Berdasarkan proposal yang diajukan tersebut pihak kementerian melakukan evaluasi dalam rangka persetujuan pemberian bantuan hibah untuk perbengkelan las di Sulbar yang bertujuan menumbuhkan wira usahawan di Sulbar, melalui program sinergitas,” terangnya.
Dengan peralatan tersebut nantinya, sambung Endang kepada kelompok yang menerimanya diharapkan dapat betul-betul dimanfaatkan dengan baik untuk kepentingan usaha sendiri bukan untuk digunakan bekerja di perbengkelan orang lain. Untuk itu kata dia, nantinya para kelompok tersebut dilatih oleh tenaga yang profesional di bidang perbengkelan las.
”Kami berharap kepada dinas nantinya dengan penyerahan bantuan yang diikuti dengan bimtek olehnya untuk bimtek itu nantinya harus dibimbing oleh tenaga yang betul-betul ahli dalam bidang las, untuk memberikan keterampilan las kepada kelompok penerima sebagai wirausahawan,” imbuhnya.
Untuk menjaga peralatan tersebut tetap dalam kondisi yang baik, maka dirinya berharap agar peralatan tersebut tetap dijaga dan dikontrol oleh Dinas, mengingat peralatan tersebut merupakan bantuan hibah yang bersumber dari APBN.
”Mengingat bantuan ini merupakan bantuan Hibah dari Kementerian Perindustrian yang anggarannya bersumber dari APBN, maka kami berharap agar peralatan ini tetap dijaga dan dipelihara, tidak boleh dipindah tangankan, dan kepada dinas kami berharap untuk melakukan kontrol selama penggunaan peralatan ini,” pungkasnya.
Merespon pehatian yang diberikan oleh Kementerian Perindustrian ke Kelompok Usaha IKM di Sulbar, Sekprov Dr. Muh. Idris DP, memberi apresiasi dan berharap kepada para Wira usahawan yang tergabung dalam kelompok menjadikan peralatan tersebut sebagai media untuk mengembangkan usaha.
”Dengan bantuan peralatan ini,tentu kita berikna apresiasi kepada kementerian Perindustrian, dan kepada kelompok yang menerimanya diharapkan betul-betul dimanfaatkan untuk kegiatan usaha, dan perlu diingat bahwa untuk kemajuan satu daerah memang harus menumbuhkan sektor Industri, bukan hanya mengandalkan komoditas pertanian dan perkebunan,” urainya.
Menyadari posisi Sulbar kata Idris, sebagai daerah yang menjadi kategori untuk pemindahan ibukota baru, ataupun sebagai tetangga dari ibukota baru bila yang disetujui nanti adalah provinsi Kaltim maka, posisi Sulbar sangat strategis untuk pengembangan industri seperti industri perbengkelan las.
”Nantinya jika Ibukota sudah berpindah ke luar Jawa, apakah di Sulbar ataupun di Balikpapan Kaltim, pengembangan industri perbengkelan di Sulbar akan semakin meningkat, mengingat lokasi kita yang sangat dekat dengan Balikpapan,pokoknya sepertinya Bogornya kalau di Jakarta, ini sangat menguntungkan bagi sektor industri di Sulbar,” imbuhnya.
Idris menambahkan, dengan peralatan tersebut nantinya akan dapat digunakan untuk melakukan pelatihan bagi para penerima bantuan, dan tentunya peralatan ini harus dijaga dengan baik.
”Saya kira ini sangat bagus karena alatnya diserahkan dulu kemudian diadakan pelatihan, dan diharapkan dengan pelatihan yang diterima dapat menjadi pionir untuk menularkan pengetahuan kepada usahawan lainnya,dan ingat bahwa ini barang milik pemerintah,harus dipelihara dan dirawat dengan baik, jangan sampai rusak sebelum digunakan,” pungkasnya.(dir)