Tambah Penghasilan, Pedagang di Mamuju Jualan Hiasan Telur
https://www.fokusmetrosulbar.com/2019/11/tambah-penghasilan-pedagang-di-mamuju.html
Mamuju, FMS - Momentum peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW dimanfaatkan sejumlah pedagang untuk berjualan hiasan telur sebagai tambahan penghasilan mereka.
Salah satunya, Mama Fitra pedagang yang sehari-hari berjualan sembako di pasar baru Mamuju tak mau melewatkan momen yang sekali dalam setahun ini.
Harga yang ditawarkan pun bervariasi, tergantung dari ukuran dan tingkat kesulitan membuatnya.
"Untuk hiasan telur yang terbuat dari bambu saya jual Rp 1.000 perbiji, bahan dari ember harganya Rp 10 hingga Rp 30 ribu perbuah. Sementara kalau yang terbuat dari rotan harganya Rp 150 ribu perbuah," ujarnya, Sabtu (9/11).
Hiasan telur dibuat kemudian dihiasi dengan kertas warna warni yang telah dibentuk untuk digunakan menaroh telur saat acara Maulid Nabi Muhammad.
Hasan telur berbahan bambu ia beli dari salah satu pembuat yang tinggal di Mamuju. "Kecuali yang dari ember saya buat sendiri," terangnya.
Hal yang sama dikatakan Rusni, ia mengaku tiap tahun berjualan hiasan telur, biasanya yang membeli dari kalangan kantoran, pelajar dan ibu rumah tangga.
"Kalau Maulid waktunya panjang sampai tiga bulan. Alhamdulillah ini sebagai tambahan penghasilan," terangnya.
Sementara Hastuti pembeli merasa terbantu dengan adanya pedagang yang berjualan hiasan telur, karena kesibukan tak memiliki cukup waktu untuk membuatnya."Tinggal beli saja karena banyak dijual," ucapnya.(Awal).
Salah satunya, Mama Fitra pedagang yang sehari-hari berjualan sembako di pasar baru Mamuju tak mau melewatkan momen yang sekali dalam setahun ini.
Harga yang ditawarkan pun bervariasi, tergantung dari ukuran dan tingkat kesulitan membuatnya.
"Untuk hiasan telur yang terbuat dari bambu saya jual Rp 1.000 perbiji, bahan dari ember harganya Rp 10 hingga Rp 30 ribu perbuah. Sementara kalau yang terbuat dari rotan harganya Rp 150 ribu perbuah," ujarnya, Sabtu (9/11).
Hiasan telur dibuat kemudian dihiasi dengan kertas warna warni yang telah dibentuk untuk digunakan menaroh telur saat acara Maulid Nabi Muhammad.
Hasan telur berbahan bambu ia beli dari salah satu pembuat yang tinggal di Mamuju. "Kecuali yang dari ember saya buat sendiri," terangnya.
Hal yang sama dikatakan Rusni, ia mengaku tiap tahun berjualan hiasan telur, biasanya yang membeli dari kalangan kantoran, pelajar dan ibu rumah tangga.
"Kalau Maulid waktunya panjang sampai tiga bulan. Alhamdulillah ini sebagai tambahan penghasilan," terangnya.
Sementara Hastuti pembeli merasa terbantu dengan adanya pedagang yang berjualan hiasan telur, karena kesibukan tak memiliki cukup waktu untuk membuatnya."Tinggal beli saja karena banyak dijual," ucapnya.(Awal).