Tak Ada Kuota, Lulusan Sarjana Berburu Lowongan Ke Luar Daerah
https://www.fokusmetrosulbar.com/2019/11/tak-ada-kuota-lulusan-sarjana-berburu.html
(Gambar Ilustrasi, Source: Net)
Mamasa, FMS - Tidak adanya kuota penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2019 untuk Kabupaten Mamasa membuat masyarakat Mamasa mencoba peruntungan dengan melamar di tempat lain.
Misalnya Puspa, seorang tamatan Sarjana Pendidikan Matematika mengatakan dirinya terpaksa mencari lowongan di daerah lain yang linear dengan ijasah yang dimiilikinya.
"Masih bingungka saya ini mau mendaftar dimana, ini saya baru cari tahu daerah yang ada diterima jurusanku," katanya, Jumat (15/11).
Ia berharap Pemerintah Daerah (Pemda) kedepan juga memiliki kuota penerimaan sehingga masyarakat yang mau melamar tidak perlu repot ke daerah lain. "Ribet kalau kita melawar CPNS di luar daerah, karna administrasinya nanti kita akan bolak-balik ke daerah tersebut," harapnya.
Senada itu disampaikan salah satu tenaga sukarela yang tak mau namanya ditulis dan bekerja di salah satu instansi milik Pemda. "Saya tidak mengerti kenapa Mamasa tidak dapat kuota, tapi yang saya baca lewat berita katanya Pemda baru susun analisa kebutuhan pegawai," ucapnya.
Ia menuturkan seharusnya analisis kebutuhan pegawai yang sementara di susun pemda itu dilakukan sejak dulu, sehingga dapat diketaui apakah masih memungkinkan menerima pegawai negeri atau tidak. "Harusnya dari dulumi anasis itu ada, sehingga macam penerimaan sekarang kalau memang kita masih butuh pegawai, ya bisa diusulkan ke pusat," tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pengadaan Pensiun dan Informasi Kepegawaian, Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Mamasa, Yustinus dimintai informasi membenarkan bahwa untuk tahun 2019 Mamasa tidak membuka penerimaan CPNS karena fokus untuk pembenahan Analisis Jabatan (Anjab) dan Analisis Beban Kerja (ABK) seluruh organisasi perangkat daerah (OPD).
"Perencanaan kebutuhan Aparatur Sipil Negara (ASN) akan mengacu kepada Anjab-ABK pada tiap OPD. Nanti akan muncul data lewat Anjab-ABK apakah kita kekurangan pegawai ataukah sudah kelebihan," katanya. (Kedi)