Pemuda Pololereng Menghasilkan Uang Dengan Cara Ini...
https://www.fokusmetrosulbar.com/2019/11/pemuda-pololereng-menghasilkan-uang.html
Pemuda Desa Pololereng yang tergabung dalam Komunitas Kawan Sampah (KKS),membuat kerajinan tangan dari limbah plastik, Minggu (17/11/2019).
Kegiatan tersebut merupakan salah satu solusi yang ditempuh pemuda Pololereng untuk mengatasi pencemaran lingkungan. Sebab sebelumnya, sampah plastik yang diproduksi setiap hari terus menumpuk.
"Awalnya kami sangat gelisah melihat sampah plastik yang semakin banyak menumpuk disekitar kita. Lalu kami mencari solusi dengan cara mengolah sampah menjadi sebuah kerajinan yang bermanfaat," kata inisiator Komunitas Kawan Sampah (KKS) Desa Pololereng, Nenhy, saat ditemui Fokus Metro Sulbar, Minggu (17/11/2019).
Menurut Nenhy, jika limbah plastik tidak segera diatasi, akan mengancam kehidupan dimuka bumi. Sebab sampah sangat berpotensi menyumbat selokan dan menghambat daya serap tanah. Bisa termakan hewan dan pastinya akan merusak ekosistem sungai dan laut. Limbah plastik juga sangat berpengaruh pada perubahan iklim.
Hasil kerajinan tangan KKS Desa Pololereng
"Plastik yang terjebak dalam tanah sangat sulit terurai secara alami. Butuh waktu ratusan tahun untuk menyatu dengan tanah," kata Nenhy.
Itu sebab KKS terinspirasi membuat kerajinan bernilai rupiah. Cara itu dinilai sangat efektif mengatasi tumpukan limbah sampah plastik yang terus bertambah.
"Komunitas yang kami geluti ini berkomitmen akan menyelamatkan lingkungan dari sampah plastik. Langkah awal kami memulainya dari desa," ucapnya.
Bahkan beberapa hari terakhir, KKS kencang bersosialisasi sekaligus memberikan pelatihan pada ibu rumah tangga di Desa Pololereng. Alhasil beberapa warga mulai memotivasi mencetak rupiah melalui kerajinan berbahan limbah plastik.
"Kami juga akan sosialisasi ke sekolah tentang bahaya yang ditimbulkan akibat limbah plastik," jelasnya.
Lanjut dijelaskan, ini sangat penting diketahui sejak dini, agar pelajar dapat peduli dan mencintai lingkungan. Dengan demikian, pemanfaatan limbah akan sangat membantu mewujudkan mimpi KKS untuk membebaskan Polorereng dari sampah plastik.
"Kita harus mulai dari yang terkecil. Semua ini dilakukan demi masa depan generasi kami," tuturnya.
Nenhy optimis upaya yang dilakukan saat ini bisa berkembang jauh lebih besar.
"Namun untuk menuju sukses tentu harus berawal dari hal yang kecil, dan untuk membangun daerah harus dimulai dari desa," tutupnya. (jml/riz)