Jufri Sambo Ma'dika : APBD 1 Triliun Lebih Tapi Masyarakat Masih Gunakan Kuda Sebagai Alat Transportasi
https://www.fokusmetrosulbar.com/2019/11/jufri-sambo-madika-apbd-1-triliun-lebih.html
Dalam Perda APBD tersebut ditetapkan nilai pendapatan sebesar Rp. 1.054.070.100.401 dengan rincian belanja sebesar Rp. 1.042.852.154.032 yang terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp. 676.509.738.481 dan belanja langsung sebesar Rp. 366.342.415.551.
Menariknya, dalam pandangan akhir fraksi-fraksi, Ketua Fraksi Partai Golkar, Jufri Sambo Ma'dika mengungkapkan pergumulan yang saat ini dialami masyarakat di daerah pemilihan yang Ia perjuangkan.
"Secara khusus kami meminta agar ruas jalan dan jembatan yang berada di wilayah Nosu-Pana'-Tabang agar diperhatikan dan dicarikan sumber pembiayaan," ungkapnya dalam pandangan fraksinya.
Jufri saat dikonfirmasi, Kamis (28/11) menuturkan dari segi pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan wilayah Nosu-Pana'-Tabang paling tertinggal saat ini.
"Sehingga denananya itu saya minta ke Pemda dalam pandangan fraksi agar diperhatikan," tuturnya.
Ia mengungkapkan untuk panjang ruas jalan yang paling parah yaitu antara Pana'-Tabang sekitar 25 kilometer dan yang telah dikerjakan sepanjang 3 kilometer padahal jalan tersebut berstatus jalan kabupaten.
"Seperti titik jalan Bottik-Masewe yang berbatasan dengan Kabupaten Tanah Toraja, Sulawesi Selatan dikerjakan baru 600 meter dari total panjangnya 7 kilometer," ungkapnya.
Dikatakan, ruas jalan yang diperjuangkan merupakan jalan strategis kerena menghubungkan dua kabupaten dan dua provinsi.
Keprihatinnya berlanjut saat menjelaskan bukti ketertinggalan dari sisi pembangunan jalan diwilayah konsituennya tersebut lebih lagi kendaraan roda empat seperti Hartop sudah jarang digunakan sebagai alat transportasi umum.
"Bahkan ini yang paling memperihatinkan bahwa di daerah Nosu kalau kita dari arah Masewe masih banyak yang menggunakan Kuda sebagai alat transportasi sehari-hari," lanjutnya. Ia berharap pemerintah secara serius memperhatikan masyarakat di tiga kecamatan tersebut sehingga dapat keluar dari keterisolasian akibat buruknya infrastruktur jalan dan dapat merasakan kemerdekaan (Kedi)
