Polres Matra Gelar Doa Bersama Untuk Kedamaian Negara



Pasangkayu, FMS - Stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat di era keterbukaan informasi seperti sekarang ini mudah sekali terganggu oleh beredarnya berita bohong (hoax). Hal ini disebabkan masyarakat sebagai penerima berita bisa sekaligus berperan sebagai penerus atau bahkan produsen berita, padahal literasi (pemahaman) soal informasi sangat minim. Masyarakat mudah percaya dan memviralkan berita-berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka jajaran Kepolisian Republik Indonesia secara serentak melaksanakan doa Blbersama TNI, Polri dan ASN untuk kedamaian NKRI.

Doa bersama yang digelar Polres Mamuju Utara (Matra) dilaksanakan di Aula Panalungan. Senin (14/10/2019).

Turut hadir Bupati Kabupaten Pasangkayu yang diwakili oleh Asisten I Sekertariat Daerah Drs. Wahid, Kapolres Matra AKBP Made Ary Pradana, Dandim 1427 Pasangkayu Letkol Inf. Kadir Tandiesak, Kejari Pasangkayu Imam Sidabutar, Kepala Kemenag Pasangkayu H. Mustafa, Ketua Pengadilan Agama Pasangkayu HJ. Hidayani Paddengngeng, Wakapolres Kompol Jufri Hamid, Kabag Sumda AKP Muhammad Fahruddin, Kabag Ops AKP Iswan Mulyanto, Para Kasat Polres Matra, Para Kapolsek jajaran Polres Matra, Ketua FKUB Jabaruddin Roawa.

Dalam sambutannya, Asisten I Drs. Wahid, menyampaikan, ucapan terima kasih dari Pemerintah Daerah Kabupaten Pasangkayu kepada Polres Matra karena telah dilibatkan dalam acara doa bersama demi kedamaian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Hal senada pula disampaikan Dandim 1427 Pasangkayu Letkol Inf. Kadir Tandiesak yang sudah berinisiatif melaksanakan giat doa bersama TNI, Polri dan ASN se Kabupaten Pasangkayu.

Sementara Ketua FKUB Jabaruddin Roawa, menyampaikan, NKRI adalah harga mati. 

"Kami atas nama masyarakat memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Polri karena telah melaksanakan doa bersama," ucapnya, Senin (14/10/2019).

Sementara itu, Kapolres Matra AKBP Made Ary Pradana mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga kedamaian di wilayah Pasangkayu.

Dia mengatakan, isu-isu tentang berita yang belum benar sangat berkembang melalui media sosial, tentunya setiap masyarakat harus memilah, mengecek kebenerannya, jangan cepat dipercaya.

Apalagi, lanjutnya, pada bulan November 2019, masyarakat di Pasangkayu akan menghadapi pemiliham kepala desa serta pilkada Pasangkayu tahun 2020. 

"Saya berharap agar tempat ibadah jangan dijadikan tempat berkampanye atau memprovokasi masyatakat, demi kedamaian bersama," ucapnya.

Dengan gelaran doa bersama ini, diharapkan konduktifitas di seluruh Indonesia dapat terjaga dengan damai.

(Ahmad)

Related

PASANGKAYU 8966091997869328869

Post a Comment

emo-but-icon

FOKUS METRO SULBAR

BERITA Populer Minggu Ini

item