Kadis Koperindag Sulbar Monitoring Bahan Pokok
https://www.fokusmetrosulbar.com/2019/09/kadis-koperindag-sulbar-monitoring.html
Mamuju, FMS - Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI didampingi Kepala Dinas Koperindag Sulbar melakukan monitoring ketersediaan bahab pokok menjelamg ramadan dan idul fitri 1440 H di Perum Bulog Sub Divre Mamuju, Selasa (3/9/2019).
Staf Ahli Bidang Pengamanan Pasar Kemendag RI Sutriono Edi saat melakukan monitoring ke Gudang Perum Bulog Sub Divre di Mamuju Sulawesi Barat mengatakan, dari monitoring di Perum Bulog Sub Divre Mamuju, pasokan bahan pokok terjamin dan aman, termasuk harga yang terpantau relatif stabil.
"Dari monitorimg yang kami lakukan, harga terpantau relatif stabil. Ketersediaan dan pasokan bahan pokok terjamin dan aman," kata Sutriono.
Dia menambahkan, pemerintah pusat akan tetap berkoordinasi dengan Dinas Koperindag Sulbar di daerah untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan bahan pokok.
Sutriono menjelaskan, harga kebutuhan bahan pokok relatif stabil, beras medium di pasaran yang dijual dengan harga Rp 9.450 per kilo, sedangkan dari Bulog sendiri menjualnya dibawa harga tersebut.
Kemudian, beras preminium dijual dengan harga Rp. 12.800 per kilo, bahkan Bulog menjualnya Rp. 9.800 per kilo, termasuk gula yang harga eceran tertinggi Rp 12.500, Bulog jual dengan harga Rp. 11.000.
"Jadi memang yang dilakukan Bulog sesuai dengan yang dari pemerintah yakni dibawah harga eceran tertinggi. Cadangan Bulog sangat banyak untuk saat ini dan akan masuk lagi cadangan untuk beras sebanyak 900 - 1000 ton beras dan juga gula dan lainnya. Jadi cukup untuk lebaran bahkan sampai lebaran. Apalagi Mamuju daerah produsen beras," jelasnya.
Ia mengatakan, dari hasil monitoring, semua siap artinya, semua stok bahan pokok tercukupi.
"Untuk Sulbar aman, bahan pokok semua bisa terpenuhi," tambahnya.
Sutriono menjelaskan, pihaknya yakin ketersediaan bahan pokok aman karena juga termonitoring oleh dari Pihak BI dan Disperindag Sulbar.
Ia mengatakan, untuk melihat kesiapan bahan pokok, rencanannya akan digelar Ralat Koordinasi Daerah (Rakorda), termasuk juga akan hadirnya satgas pangan yang akan memonitoring kebutuhan pokok, termasuk juga akan dilaksanakan pasar murah.
"Tentunya, agar benar-benar dalam memasuki bulan suci ramadan dan lebaran, masyarakat bisa tersenyum dan tenang dengan harga yang terjangkau," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Sulawesi Barat, Amir Maricar mengungkapkan kehadiran rombongan Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Pengamanan Pasar tersebut sebagai upaya penetrasi pasar untuk memastikan harga dan ketersediaan stok bahan pokok di Mamuju aman.
"Dari hasil peninjauan kami di Bulog, stok yang ada bisa sampai beberapa bulan kedepan, untuk keadaan normal, stok yang ada seperti di gudang bulog yang memiliki 1500 ton dapat bertahan hingga 20 bulan kedepan, itu jika tidak ada kejadian luar biasa seperti bencana alam atau semacamnya," ungkap Amir Maricar.
Amir menuturkan, untuk barang yang telah mencapai kadarkuarsa, pihaknya bersama BPOM setiap bulan terus memantau barang-baramg yang dianggap telah habis masa pakainya.
"Terkait barang yang telah mencapai kondisi kadaluarsa, setiap bulannya kami di dinas perdagangan bersama BPOM telah menurunkan tim untuk memantau hal tersebut dan dilakukan penindakan," jelasnya.
(Wati)