Bupati Mamuju Bertindak Cepat Tangani Penderita Gizi Buruk
https://www.fokusmetrosulbar.com/2019/09/bupati-mamuju-bertindak-cepat-tangani.html
Mamuju, FMS - Bupati Mamuju H. Habsi Wahid secara cepat memberikan pelayanan kepada dua bayi kembar Fauzan dan Fauzin pasangan dari Ahmad dan Suryani yang menderita gizi buruk di Desa Botteng.
Bupati meminta agar OPD terkait segera bertindak tidak hanya memantau tapi mesti memberikan tindakan nyata.
Melalui pesan singkatnya ke group whatsapp Pejabat Pemerintah Kabupaten Mamuju, Bupati Mamuju yang tengah berada di Kota Makassar dalam agenda pertemuan dengan seluruh pemegang saham Bank Sulselbar, memerintahkan OPD terkait untuk segera berbuat.
Habsi menjelaskan, saat sedang mengikuti pertemuan di Makassar, ia mendapatkan pesan singkat whatsapp dari seorang warganya di Mamuju yang mengirimkan foto dua bayi terdampak gizi buruk.
Agar tak terlarut-larut, ia kemudian meneruskan gambar yang diperolehnya dari masyarakat kepada OPD teknis untuk memotivasi agar segera dilakukan langkah nyata.
"Pukul 11.24 Wita, saya menerima pesan melalui whatsapp. Untungnya di whatsapp ada group pejabat Pemerintah, agar tidak berlarut-larut, saya teruskan pesan tersebut kepada OPD agar segera ditindaki secara nyata," ujarnya saat dihubungi.
Habsi mengatakan, sekarang ini jamannya sudah berubah, kemajuan teknologi informasi semakin cepat. "Jadi kita harus manfaatkan kemajuan itu untuk dapat melihat kondisi masyarakat, tentu pula kita harus dapat memilah mana yang harus menunggu dan mana yang sifatnya darurat dan harus segera ditindak lanjuti," jelas Habsi, Kamis (5/9/2019).
Dari pesan yang disampaikan itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju kemudian bergerak menuju kediaman Ahmad yang berada di Botteng.
Habsi juga berharap dan meminta kepada seluruh masyarakat agar kiranya dapat memberikan informasi kepadanya agar apa yang menjadi persoalan di lapangan bisa segera ditindaki.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas kesehatan Drg. Firmon mengatakan, untuk langkah awal Fauzan dan Fauzin akan segera mendapat perawatan dari dokter spesialis dan selanjunya akan dilakukan pemantauan perkembangannya oleh petugas kesehatan.
Selain itu, beberapa OPD pun seperti Dinas Ketahanan Pangan turut bersimpati dan mengunjungi kediaman Ahmad orang tua dari bayi kembar malang tersebut dengan memberikan bantuan sembako.
Disusul Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dan tak ketinggalan Tim penggerak PKK juga terpanggil atas kondisi sosial tersebut serta Dinas Sosial.
Dinas Sosial sendiri kemudian mengambil langkah membuatkan jaminan sosial bagi keluarga Ahmad yang selama ini belum memiliki BPJS Kesehatan.
Sementara, dari informasi yang dihimpun, luputnya si kembar tersebut dari pantauan petugas kesehatan disebabkan kedua orang Fauzan dan Fauzin sebenarnya adalah warga Papalang yang baru beberapa waktu ini berpindah ke Dusun Ganno, Desa Botteng.
Hal itu pula menyebabkan keluarga tersebut belum memiliki jaminan kesehatan BPJS akibat belum adanya rujukan pindah domisili.
(Wati)