Dari Keluarga Tak Mampu, Atika Lulus Peringkat Terbaik Penerimaan Polri di Sulbar
https://www.fokusmetrosulbar.com/2019/08/dari-keluarga-tak-mampu-atika-lulus.html
Mamuju, FMS - Suasana sidang kelulusan tahap akhir Panda Polda Sulbar pecah dengan tangisan seluruh peserta, dari yang lulus hingga tidak.
Dari 200 peserta yang bertahan dengan rincian 173 Polki dan 14 Polwan pada penerimaan Polisi umum ditambah 13 Bakomsus maupun Talen Scouting hanya 193 diantaranya lulus terpilih dan selebihnya harus berusaha pada penerimaan Polisi berikutnya.
Ada yang menarik pada sidang kelulusan kali ini, Jumriani Jamaluddin atau biasa disapa Atika peserta Polwan sempat mengejutkan seluruh rekan-rekannya karena mampu memperoleh nilai terbaik, padahal ia hanyalah anak dari keluarga yang tidak mampu.
Saat ditemui, Atika mengungkapkan kebanggaannya dan rasa syukurnya atas kelulusannya.
"Saya tak menyangka bisa meraih hasil terbaik. Alhamdulillah ini berkat doa dari orang tuaku," kata Atika dengan mata berkaca-kaca.
Pekerjaan orang tua Atika hanyalah penggarap tanah orang lain. Bahkan Atika selama ini tidak memiliki handphone prihadi.
Kini Atika telah membuktikan bahwa penerimaan Polri sangat terbuka, transparan serta gratis.
Sementara Kabid Humas Polda Sulbar AKBP. Hj. Mashura mengatakan, Atika adalah salah satu anak yang kurang mampu yang membuktikan bahwa penerimaan Polri di Sulawesi Barat betul-betul bersih dan transfaran (prinsip BETAH), serta tanpa ada yang namanya bayar-bayaran.
"Syarat kelulusan adalah kemampuan akademik dan kesehatan fisik," ucap Mashura.
Rekrutmen Polri merupakan dasar dalam perubahan budaya yang ada dalam tubuh Institusi Polri.
"Apabilah kita salah merekrut maka dampaknya 10 hingga 20 tahun kedepan kepercayaan masyarakat yang saat ini menduduki peringkat ketiga tentu akan menurun akibat ulah para oknum Polri yang salah dalam rekrutmen Polri saat ini,"
"Selamat kepada peserta yang dinyatakan lulus terpilih. Selamat atas keberhasilan yang diraih, semoga menjadi bhayangkara penerus bangsa yang profesional serta dicintai masyarakat dan yang belum terpilih karena keterbatasan kuota didik, saya berharap anda tetap semangat, jangan berkecil hati. Kegagalan itu hanya keberhasilan yang tertunda masih ada waktu tahun berikutnya," tutup Mashura.
(Wati)