Bupati Majene Sebut Ini dalam Dialog Pagi pada Reuni Akbar SMA 1 Majene
https://www.fokusmetrosulbar.com/2019/06/bupati-majene-sebut-ini-dalam-dialog.html
Dari kiri ke kanan, Dr Aksan Jalaluddin, Prof Dr Masjaya, Dr Fahmi Massiara dan Moderator - Lukman. foto : akbar |
Majene, FMS -- Presentase biaya dalam sektor pendidikan seharusnya lebih besar dari pada yang lain. Sayangnya, pembiayaan alokasi dana ditarik sebagaian ke provinsi.
Hal ini diungkap Bupati Majene Fahmi Massiara dalam acara Dialog Pagi pada Reuni Akbar SMA Negeri 1 Majene, di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Majene, Sabtu (10/6/2019).
Ia menyebut, jika alokasi dana dan tanggungjawab pendidikan ditarik sebagain ke provinsi, tentu akan berpengaruh pada keseimbangan kemajuan pendidkkan di Majene.
Untuk peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Majene Pemkab sudah berbuat banyak, termasuk pemberian beasiswa dan peningkatan mutu SDM para dokter.
"Persoalannya sekarang, karena dalam perda termaktub pembiayaan pos bantuan hanya dapat diberikan kepada masuarakat kurang mampu. Justru yang kebanyakan datang meminta biaya pendidikan adalah masyarakat mampu," ungkap Fahmi Massiara.
Lebih jauh kata Fahmi, Pemkab Majene juga telah menyiapkan bantuan biaya pendidikan bagi ASN yang akan melanjutkan pendidikan S2.
"Cuman kebanyakan kepala dinas yang enggan menangkap peluanh itu, karena kalau mau ikut pendidikan tentu dia harus meletakkan jabatan," aku Fahmi
Sebagai wujud kepedulian pemerintah akan kemajuan pendidikan di Kabupaten Majene kata dia, adalah dengan membangun sejumlah perguruan tinggi di Majene dan terakhir adalah rencana pembangunan Politeknik.
Ia berharap kedepan, Kabupaten Majene akan benar-benar menjadi kota pendidikan yang bisa bersaing dengan kota lain di Indonesia.
Pada tempat sama, Rektor Unsulbar - Dr Aksan Jalaluddin mengatakan sarana dan prasaran Unsulbar yang ada masih perlu mendapat perhatian tersendiri dari berbagai pihak termasuk Pemerintah Kabupaten Majene.
Berbeda dengan pengakuan Rektor Universitas Mulawarman (Unmul) - Prof Masjaya. Ia mengatakan, harus ada strategi dalam membangun pendidikan.
"Sebagai kota Pendidikan seharusnya Pemda Majene mengalokasikan dana mencapai 20 persen. Sementara yang ada saat ini hanya kisaran 14 persen," kata alumni angkatan 83 SMA Negeri 165 Majene ini
Rektor dua periode di Unmul menyebut, membangun pendidikan harus ada strategi jitu termasuk menjual keunggulan sekolah seiring prestasi kabupaten kota.
"Sebagai tag line MP3, Majene sudah seharusnya sudah mampu mewujudkan Majene bermartabat dengan adanya proaktif dari berbagai elemen masyarakat," ujarnya.
Ia menyebut, untuk mendukung revolusi biru Pemkab Majene melalui sektor kelautan, harusnya bisa dijual sebagai primadona.
Salah satu kiat meningkatakan mutu pendidikan, kata Masjaya tidak terlepas dari ritual do'a sebelum mahasiswa yang akan memasuki ruang kuliah.
Ia berharap, sejumlah perguruan tinggi yang sudah dan akan dibangun di Majene mendapat pengakuan dari masyarakat luar.
(akbar)
Pada intinya, akibat degradasi Mutu pendidikan di kab.majene,dikarenakan kolusi yg makar pelakasanaan sistem pemerintahan itu sendiri/instansi terkait.
ReplyDelete