Polda Sulbar Gelar Apel Pasukan Operasi Ketupat Siamasei 2019
Mamuju, FMS - Sebagai bentuk kesiapan untuk mengamankan pelaksanaan hari Raya Idul Fitri 1440 H, Kepolisian Daerah Sulawesi Barat (Polda Sulbar) menggelar apel pasukan Operasi Ketupat Siamasei 2019.
Apel gelar pasukan yang dilaksanakan di Jalan Yos Sudarso, depan Hotel d'Maleo dipimpin oleh Kapolda Sulbar Brigjen Pol Drs. Baharudin Djafar, selaku inspektur upacara.
Apel tersebut dihadiri para pejabat utama Polda Sulbar, Kapolres Mamuju, Dandim 1418 Mamuju, Dishub, Kepala Perwakilan Jasa Raharja, BNN, Kabinda Provinsi, Kemenag Mamuju, Danlanal dan para tamu undangan.
Operasi Ketupat Siamasei 2019 mengambil tema "Melalui Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Siamasei 2019, Kita Tingkatkan Sinergi Polri Dengan Instansi Terkait Dalam Rangka Memberikan Rasa Aman dan Nyaman pada perayaan Idul Fitri 1440 H"
Peserta apel terdiri dari Peleton Gabungan Perwira TNI/Polri, Peleton TNI, Peleton Brimob, Peleton Dalmas Polda Sulbar dan Mamuju, Peleton Lalu Lintas, Peleton Staf gabungan Polri, Peleton Dishub, Satpol PP, Damkar, Tagana, Senkom, BNPP, Siga 911, PLN dan Peleton bantuan lainnya.
Apel tersebut ditandai dengan pemeriksaan pasukan dan penyamatan pin tanda operasi kepada perwakilan TNI/Polri dan Dinas Perhubungan oleh Kapolda Sulbar.
Dalam amanat Kapolri Jenderal Polisi, Prof. H. Muhammad Tito Karnavian yang dibacakan yang dibacakan oleh Kapolda mengatakan, Operasi Ketupat 2019 akan digelar selama 13 hari, mulai Rabu tanggal 29 Mei - 10 Juni 2019, dan diselenggarakan di 34 Polda dengan 11 Polda prioritas, yaitu Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat, Polda Jawa Tengah, Polda DIY, Polda Jawa Timur, Polda Banten, Polda Lampung, Polda Sumatra Selatan, Polda Sulawesi Selatan, Polda Bali, dan Polda Papua.
Pada kegiatan apel gelar pasukan ini ada dua tujuan yang hendak dicapai yakni pertama, apel gelar pasukan diselenggarakan untuk mengecek kesiapan personel, peralatan dan seluruh aspek operasi termasuk sinergitas dan soliditas komponen penyelenggara.
Kedua, apel gelar pasukan diselenggarakan dengan maksud untuk menunjukkan kesiapan penyelenggaraan operasi kepada publik, sehingga akan menumbuhkan ketenangan, rasa aman, dan nyaman bagi masyarakat.
Pelaksanaan operasi ketupat 2019 kali memiliki empat point penekanan Kapolri keseluruh jajaran yaitu :
1. Persiapkan secara optimal seluruh aspek penyelenggaraan operasi.
2. Terus pertahankan kesiapsiagaan dan kewaspadaan seluruh personel dalam menghadapi setiap potensi gangguan sepanjang penyelenggaraan operasi.
3. Terus jaga dan pelihara soliditas dan sinergitas seluruh komponen penyelenggara operasi, hindari pelanggaran dan perilaku yang dapat mencederai keberhasilan pelaksanaan tugas.
4. Laksanakan setiap penugasan dengan penuh semangat, kebanggaan dan tanggung jawab, demi keberhasilan pelaksanaan operasi.
Berdasarkan Analisis dan evaluasi terhadap penyelenggaraan Operasi Ketupat Tahun 2018 menujukkan tingkat keberhasilan yang sangat baik. Koordinasi dan kerja sama sinergis seluruh pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan Operasi Ketupat Tahun 2018 juga mendapatkan apresiasi positif dari publik.
Hal tersebut ditandai dengan tidak adanya aksi serangan teror, dapat ditekannya gangguan kejahatan yang meresahkan masyarakat maupun aksi intoleransi dan kekerasan, serta terpeliharanya stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok di tengah masyarakat.
Keberhasilan juga diwujudkan dengan kelancaran arus mudik dan arus balik.
"Saya memiliki keyakinan dan harapan bahwa keberhasilan yang telah diraih dalam Operasi Ketupat Tahun 2018 akan dapat ditingkatkan di tahun 2019 ini. Polri di dukung TNI dan seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dalam Operasi Ketupat Tahun 2019, akan bekerja keras dan mengerahkan segenap sumber daya dalam pengamanan Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2019," amanat Kapolri.
Ditempat yang sama, Karo Ops melalui Kabid Humas Polda Sulbar, AKBP Hj. Mashura mengatakan, dalam pelaksanaan operasi ketupat, Polda Sulbar melibatkan 695 Personil diseluruh jajaran dan telah menyediakan 34 pos pengamanan dan pelayanan serta Pos terpadu.
Mashura menjelaskan, 11 Polda prioritas operasi ketupat karena tingkat mobilitas di wilayah tersebut sangat rawan, sementara Polda lainnya termasuk Sulbar termasuk wilayah terkendali.
"Untuk itu pihaknya berharap situasi ini bisa terus dijaga demi Sulbar yang tetap malaqbi," imbuhnya. Selasa (28/5/2019).
Kata Mashura, kegiatan ini juga diwarnai dengan penyerahan Rompi, Jas Hujan, Barikade, Trafic Cune secara simbolis dari PT. Jasaraharja kepada Dirlantas Polda Sulbar dan ditutup dengan Doa oleh Ketua MUI Mamuju.
(Wati)