Pemprov Sulbar Bantu Masjid Saleppa Majene Rp100 Juta
Rombongan Pemprov Sulbar bersama Pemkab Majene melalukan safari Ramadhan 1440 H di Masjid Raudhatul Abidin Saleppa Majene, 15 Mei 2019. foto : humas Setda Majene |
Selain Pemprov Sulbar, Hj. Andi Ruskati Ali Baal yang tak lain Anggota Komisi VIII DPR RI juga memberi bantuan sebesar Rp50 juta diikuti oleh
Baznas Sulbar sebesar Rp5 juta.
Di hadapan Gubernur Sulbar - Ali Baal Masdar (ABM) beserta nyonya, Ny Fatmawati Fahmi, Forkopimda Majene beserta nyonya, para Pimpinan OPD Sulbar, para Pimpinan OPD Majene, Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Sulbar dan jamaah masjid, Fahmi Massiara sekaligus Ketua Panitia Pembangunan Masjid Raya Raudhatul Abidin Saleppa.mengatakan, masjid raya Saleppa sudah puluhan tahun berdiri.
"Dahulu masjid ini disebut Masjid Agung, namun karena sudah ada dibangun masjid yang lebih besar di Pasanggrahan yang diberi nama Masjid Agung Ilaikal Mashir, maka masjid ini hanya sebagai masjid raya saja," sebut Fahmi Massiara.
Dikatakan, pihaknya kini tengah fokus membangun menara masjid.
"Mudah-mudahan pada saat Gubernur berbicara, akan mengangkat tentang pembangunan menara di masjid ini. Besar harapan kami selaku Ketua Panitia Pembangunan Masjid Raudhatul Abidin Saleppa, agar Gubernur peduli," kata Fahmi.
Sindiran Fahmi Massiara disambut oleh ABM dengan memberi bantuan pembangunan masjid sebesar Rp100 juta.
ABM dalam sambutannya mengatakan, beberapa waktu lalu masyarakat seluruh Indonesia telah melaksanakan Pemilu serentak.
"Boleh jadi pilihan kita berbeda, namun jangan karena perbedaan itu menyebabkan kita memutuskan tali silaturrahim. Dalam suasana bulan suci ini, mari kita rapatkan ukhuwah islamiyah memperkokoh persatuan dan kesatuan," tegas ABM.
Lebih jauh ia menyampaikan, bahwa pembangunanb yang dilaksanakan Pemprov Sulbar tahun 2019 bertumpu pada lima proritas utama, yakni :
1. Perbaikan infrastruktur dan konektivitas.
2. Perbaikan kualitas sumber daya manusia dan kebudayaan.
3. Penyelenggaraan pemerintahan yang bersih.
4. Peningkatan ekonomi dalam upaya penanggulangan kemiskinan dan
5. Pengelolaan lingkungan hidup.
"Selain kelima program prioritas tersebut, saya juga telah mencanangkan satu program unggulan secara akronim disebut Marasa yaitu Mandiri, cerdas dan sehat. Program ini diarahkan ke daerah pedesaan yang indeks pembangunan nya masih terbilang rendah," urai ABM.
Di tahun 2019 katanya, jumlah desa yang programnya terjangkau masih terbatas.
"Tapi Insya Allah, setiap tahun akan kita tambah sesuai kemampuan anggaran meskipun dana bantuan khusus dari Pemerintah Provinsi terbatas. Tapi, jika dipaduserasikan dengan dana-dana yang setiap tahun bertambah, saya yakin dalam waktu yang tidak terlalu lama, tidak ada lagi desa yang masuk dalam kategori tertinggal," pungkas ABM.
(akbar)