Polda Sulbar Dalami Finger Print Senilai Rp 1, 2 Miliar
https://www.fokusmetrosulbar.com/2019/02/polda-sulbar-dalami-finger-print.html
Ilustrasi, Finger Print
Mamuju, FMS - Pengadaan Belanja Finger Print senilai Rp. 1,2 miliar yang diperuntuhkan untuk sekolah dasar dan menengah di Kabupaten Polman, Sulbar, terus didalami pihak Polda Sulbar.
Dari informasi yang diterima, semua yang terlibat pada pengadaan itu turut diperiksa, termasuk mantan Kadis Pendidikan yang kini menjabat sebagai Plt Sekretaris Daerah Kabupaten Polman.
Sebelumnya, ditemukan adanya dugaan kerugian negara pada pengadaan Belanja Finger Print senilai Rp. 1,2 miliar. Dimana, pembelanjaan itu mengggunakan dana BOS sekolah.
Selain itu juga, ditemukan dugaan penarikan dana senilai Rp 2 juta per kepala sekolah dalam memuluskan pengadaan itu.
Adapun belanja langsung Finger print harganya bervariasi, mulai Rp 4 juta hingga Rp 9 juta, namun dalam laporan pertanggung jawaban, rincian harga Finger Print yang diteken sebesar Rp 1.500.000, biaya perawatan selama 1 tahun Rp 1.500.000, biaya pemasangan Rp 287.000, biaya sosialisasi pelatihan Rp 350.000 serta PPN Rp 365.0000.
Dari rincian itu, dana BOS yang digunakan kepala sekolah kurang lebih Rp 1,2 miliar.
Adapun perusahaan penyedia Finger Print adalah CV. Tata Rancang Maya, Direkturnya bernama Hj. Hartati Citra L.
Adapun anggaran pemasangan Finger Print juga melalui dana BOS yang sebetulnya tidak termasuk dalam 13 item yang dibiayai dana BOS.
Hal itu diketahui, setelah Inspektorat Kabupaten Polman mengeluarkan surat nomor :B-352/Kab/700/12/2016, dimana dalam surat itu menyebutkan, bahwa terkait pemasangan Finger Print yang dianggarkan melalui Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di lingkungan sekolah dasar dan sekolah menegah tidak termasuk dalam 13 item yang dapat dibiayai dari dana BOS.
(Rudi)