Kapolda Harap Tim Cyber Troops Mampu Antisipasi Berita Hoax
https://www.fokusmetrosulbar.com/2019/01/kapolda-harap-tim-cyber-troops-mampu.html
Mamuju, FMS - Kapolda Sulbar, Brigjen Pol Baharuddin Djafar berharap Cyber Troops mampu mengantisipasi berita-berita yang tidak benar atau Hoax.
"Saya harap Cyber Troops mampu mengantisipasi berita Hoax," kata Kapolda saat membuka pelatihan Cyber Troops, di Aula Arya Mapolda Sulbar, jalan Aiptu Nurman, Kalubibing, Mamuju, Sulbar, Senin (21/1/2018).
Kapolda meminta, agar peserta yang mengikuti pelatihan ini bisa serius, agar ilmu yang didapatkan bisa diaflikasikan dalam menunjang segala tugas dilapangan, khususnya untuk menekan berita-berita Hoax yang menyebar di media sosial.
Kapolda mengatakan, penyebaran berita Hoax tidak bisa dianggap enteng, pasalnya akan membuat suasana menjadi gaduh dan tentunya bisa berimbas pada situasi kamtibmas.
"Untuk itu, kehadiran Tim Cyber Troops harus mampu meredam segala peyebaran berita Hoax di media sosial dan aktif melakukan patroli terkait perkembangan yang ada, sehingga jika ada isu-isu yang negatif atau Hoax bisa diantisipasi dengan cepat dan tepat," jelas Kapolda.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera, dalam materinya memberikan kajian teknis tugas tim Cyber Troops, salah satunya dengan melakukan patroli media sosial, seperti facebook, Twiter dan instagram.
Dia juga mengatakan, tak hanya itu, akun lainnya juga wajib di patroli, untuk mengantisipasi segala berita-berita Hoax agar tidak berkembang menjadi bola liar yang akan mengganggu stabilitas kamtibmas.
Ditempat yang sama, Kabid Humas Polda Sulbar, AKBP Hj. Mashura, menjelaskan, pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan seluruh personil, khususnya dalam menekan seluruh pemberitaan yang bersifat mengadu domba, Hoax dan sebagainya.
Selain itu, beberapa ciri- ciri akun yang berpotensi menganggu stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat, itu ada beberapa hal, diantaranya selalu menebar kebencian, bersifat propvokatif, propaganda, sumber informasi tidak jelas, mengadu domba, pro terorisme, pro radikalisme, anti pancasila dan pemerintah yang sah.
(Ani)