Dugaan Pelecehan, Polda Sulbar Lakukan Penyelidikan
https://www.fokusmetrosulbar.com/2019/01/dugaan-pelecehan-polda-sulbar-lakukan.html
Wadir Krimum Polda Sulbar, AKBP Iskandar
Mamuju, FMS - Kasus dugaan pelecehan yang dialami oleh seorang mahasiswi asal Karossa diatas bus Pipos saat dalam perjalanan dari Mamuju-Makassar, direspon cepat oleh pihak Polda Sulbar.
Wadir Krimum Polda Sulbar AKBP Iskandar, menjelaskan, dari informasi yang diterima, team opsnal Ditkrimum Polda sulbar langsung merespon cepat dengan melakukan upaya penyelidikan untuk mengecek kebenaran informasi tersebut.
Kini pihaknya tengah mengumpulkan bahan keterangan pada kasus yang dialami seorang mahasiswi asal Karossa.
"Kami dapat laporan, soal dugaan pelecehan terhadap mahasiswi diatas bus Pipos pada Kamis 17 Januari 2019," kata Iskandar.
Iskandar mengatakan, saat ini Team Opsnal Ditkrimum sedang melakukan penyelidikan terhadap dugaan pelecehan itu.
"Kami sementara lakukan penyelidikan," ucap Iskandar.
Sebelumnya, terjadi dugaan pelecehan seksual yang dialami oleh seorang Mahasiswi asal Karossa inisial IY di atas bus Pipos saat dalam perjalanan dari Mamuju ke Makassar, pada Kamis (17/1/2019).
Kejadiannya sekitar pukul 01.00 Wita dini hari, dimana IY yang duduk bersama penumpang laki-laki mencoba mengerayanginya dan memegang paha IY. Spontan saja tangan dari penumpang laki-laki itu pun di tepisnya.
"Dia nenyentuh paha saya, kemudian saya menepisnya dan bertanya, apa yang kamu lakukan sama saya. Kenapa seenaknya saja kamu melakukan pelecehan sama saya," kata IY. Jumat (18/1/2019).
IY mengatakan, apa yang dilakukan oleh lelaki itu merupakan bentuk kesengajaan karena dalam keadaan sadar berbuat pelecehan.
"Saat saya marah-marah, lelaki itu bilang bahwa dia tidak sengaja dan meminta maaf. Saya bilang, tidak mungkin tidak sengaja, karena saya sempat melirik dan melihat laki-laki itu bergerak secara perlahan," kesal IY.
IY bercerita, saat itu dalam perjalanan, semua lampu di bus dimatikan, kemudian laki-laki itu bergerak menyentuh pahanya. "Beruntung pada saat itu saya tidak tertidur," ungkapnya.
IY mengatakan, dirinya tidak mengetahui wajah dan identitas dari pelaku karena ditutupi masker.
"Saya tidak tahu wajah dan identitas pelaku karena semua lampu padam, hanya yang membantu pencahayaan saat itu cuma lampu-lampu jalan," tutur IY dengan kesal.
Kata IY, sebelum berangkat, dirinya sempat menanyakan kepada petugas karcis, siapa yang duduk bersamanya satu kursi nomor 1. Namun jawaban dari petugas bahwa dia tidak tahu.
"Kemudian, saya kembali konfirmasi kembali kepada petugas karcis dan meminta agar saya ingin mempunyai teman duduk seorang perempuan. Karena ini adalah perjalanan jauh. Kata petugas karcis, tidak bisa diatur karena sudah full ini bus," terang IY.
IY juga mengaku bahwa ternyata ada beberapa penumpang yang juga mengalami nasib seperti dirinya.
"Ada juga penumpang yang bernasib sama dengan saya," beber IY.
IY meminta agar kasus ini segera dituntaskan oleh pihak yang berwajib.
"Saya minta kasus ini segera ditangani dengan serius oleh Kepolisian dan segera dituntaskan, agar tidak ada lagi kejadian-kejadian seperti yang saya alami," harap IY.
(Wati)