Warganet Kecam Penyebar Hoax Bakal Tsunami di Mamuju
https://www.fokusmetrosulbar.com/2018/12/warganet-kecam-penyebar-hoax-tsunami.html
Status akun facebook Sri Mardiana yang ditulis di berandanya
Mamuju, FMS - Tsunami yang melanda Pulau Anyer, Banten dan Lampung, Sabtu malam (22/12/2018) lalu, memang sempat membuat panik dan cemas warga Sulbar, terutama warga Kabupaten Mamuju. Namun yang kemudian menyesakan hati adalah bukan pada dampak tsunaminya tetapi adalah ulah penyebar kabar bohong alias hoax, sebuah akun dalam facebook menyebarkan informasi bohong seputar dampak tsunami Anyer. Warganet pun akhirnya menyatakan kecamannya atas ulah oknum penyebar hoax yang meresahkan itu.
Adalah akun Sri Mardiana justru menulis status diberandanya bahwa Mamuju akan tenggelam. Bahkan untuk menyakinkan atau memancing animo pengunjung atau viewers, akun ini memberi kepanikan yang tidak masuk diakal dengan membawa nama kemenakannya yang kesurupan.
Sontak beranda Sri Mardiana banjir komentar pro dan kontra. Selain doa dan nada simpatik, juga kecaman dan umpatan. Pasalnya warga Mamuju, alam dan kondisinya pasca tsunami Anyer dan Lampung sangat jauh dari kondisi yang terpikir yang dimaksud.
‘Sayang sekali ibu ini…. Anda memanfaatkan kondisi musibah orang lain dan air mata korban Banten dan Lampung untuk menaikaan rating. Sama sekali Anda tak punya hati… Mamuju benar2 tak seperti ini. Tolonglah lebih bijak dalam membangun, yang lebih bermanfaat bagi masyarakat.’ komentar akun Lesmana menanggapi status Sri Mardiana.
Akun Ayu juga menyatakan komentarnya pasca melihar status tersebut, ‘Anda nya gk takut dosa nih ya? bikin informasi gk jelas di mana bikin bingung orang. ntar malah menimpamu bu' bencana nya?’
"Sangat disayangkan jika situasi dan prahara saudara kita di Anyer dan Lampung justru dimanfaatkan oleh oknum-oknum penyebar hoax. Juga menjadikan situasi di bertambah panik. Tentu sangat meresahkan, padahal kami di Sulbar sini hingga kini masih baik-baik saja, jauh dari seperti yang dikatakan akun Sri Mardiana dan dinarasikan dalam berbagai khabar hoax," tandas Rustam, kepada media ini, Jumat (28/12/2018).
"Saya himbau kepada masyarakat agar tidak terpengaruh oleh isu-isu dan khabar hoax terkait tsunami. Selain dari informasi yang diperoleh dan diberitakan media-media resmi juga media yang mengutip sumber resmi seperti dari petugas BMKG maupun website resmi BMKG," tandas Plh Yusran, Kepala Stasiun Geofisika Majene saat mengeluarkan permaklumatnya pada 23 Desember 2018, lalu.
Atas statusnya yang memancing kepanikan warga, pemilik akun Sri Mardiana akhirnya meminta maaf atas keselahannya.
(Akbar)