Raport Ditahan Lantaran Tak Bawa Sapu Lidi, Begini Klarifikasi Jusnaeni
https://www.fokusmetrosulbar.com/2018/12/soal-raport-ditahan-lantaran-tak-bawa.html
Kepala Sekolah SDN Bulurembo, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Jusnaeni
Mateng, FMS - Kepala Sekolah SDN Bulurembo, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Jusnaeni meluruskan terkait raport siswa yang ditahan lantaran tak membawa sapu lidi.
Ia pun menjelaskan, duduk permasalahannya hingga sebagian raport siswanya tak diberikan.
"Siswa yang disuruh membawa sapu lidi bukan hanya sekedar saja. Itu adalah prakarya (ketrampilan) siswa yang dinilai oleh sekolah," ujarnya saat bertandang ke rumah Herlina, salah satu orang tua siswa yang merasa keberatan raport anaknya ditahan oleh pihak sekolah.
"Saya harap pengertian orang tua siswa," sambungnya.
Ia mengaku, dari sekian jumlah siswanya, kebanyakan yang membawa sapu lidi.
"Kebanyakan siswa yang membawa sapu lidi. Itu pun kita berikan raportnya bukan dihadapan para siswa yang tidak membawa sapu lidi. Ini kita lakukan untuk menghindari kecemburuan," jelas Jusnaeni.
Ia menjelaskan, siswa disuruh bawa sapu lidi, maksud dan tujuannya baik, untuk mengajarkan siswa bisa bertanggung jawab terhadap hasil karyanya.
"Sebenarnya kami bermaksud baik. Kami ingin mengajarkan kepada semua siswa agar bisa bertanggung jawab terhadap hasil karyanya sendiri," terangnya.
Masih Jusnaeni, dirinya mengatakan, tetap akan memberikan raport siswanya, namun tidak secara terbuka dan bersamaan seperti siswa lainnya yang sudah membawa sapu lidi.
"Tetap akan kita berikan raport siswa yang tidak membawa sapu lidi, tapi tidak secara terbuka. Ini untuk menghindari kecemburuan siswa lainnya yang sudah terlanjur membawa sapu lidi, biar mereka tidak merasa dibedakan," pungkasnya.
Menurutnya, kedatangannya, disamping bersilaturahmi, dirinya juga melakukan klarifikasi.
"Saya datang kesini disamping bersilaturahmi juga untuk meluruskan duduk permasalahan," jelasnya.
"Inilah maksud tujuan saya datang kesini untuk meluruskan semuanya," sambungnya.
Jusnaeni menambahkan, pihaknya juga tidak menekankan hanya satu barang saja yang dibawa sebagai ketrampilan sekolah.
"Apa saja bisa dibawa, seperti penghapus dan lainnya," ucapnya.
Jusnaeni berharap, adanya sinergitas antara orangtua murid dan pihak guru.
"Sekali lagi saya berharap antara pihak sekolah dan orang tua siswa bisa saling bersinergitas agar kedepannya tidak terjadi lagi kesalahpahaman seperti ini," kunci Jusnaeni.
Sementara itu, orang tua siswa, Herlina mengatakan, inilah yang diharapkan bersama, adanya saling sinergitas antara pihak sekolah dan orang tua siswa.
"Ya, setidaknya, sebelum mengambil suatu keputusan di sekolah, orangtua murid diberitahu terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalahpahaman seperti ini," ucapnya.
Ia mengatakan, soal raport tidak perlu lagi dipersoalkan, semuanya sudah sangat jelas.
"Semuanya sekarang sudah jelas," kunci Herlina.
(Jamal)