Setelah Ditolak di Mamuju dan Polman, Kemana Dorce cs Berlabuh
https://www.fokusmetrosulbar.com/2018/12/setelah-ditolak-di-mamuju-dan-polman.html
Mamuju, FMS - Kebanyakan orang menganggap, menjadi selebritas adalah hal yang sangat menyenangkan. Tetapi tak semua dari mereka yang merasakan hal itu. Entah itu menjadi aktris dan musisi dan apapun jenisnya, bukanlah suatu pekerjaan yang mudah.
Selain dituntut untuk menciptakan sebuah karya yang original, para selebritas itu terus memikirkan ide kreatif apa saja yang harus mereka berikan kepada penggemarnya.
Meski para selebritas tersebut memiliki basis penggemar yang besar, tak menjadi jaminan bagi mereka untuk dapat keluar masuk sebuah daerah. Ada saja sebuah daerah yang menolak kehadiran mereka terkait tindakan, perilaku dan kebiasaan artis tersebut.
Bukan tak beralasan, daerah-daerah tersebut melarang kehadiran para selebritas, misalnya karena dinilai memiliki dampak buruk.
Dianggap bertentangan dengan norma agama dan adat istiadat, adalah contoh kecil kecaman yang berbuntut pada pelarangan kunjungan artis-artis tersebut.
Seperti yang terjadi pada artis Dorce dan kawan-kawannya yang dilarang manggung untuk menghibur masyarakat Sulbar di malam pergantian tahun.
Warga Sulbar mengeluarkan sebuah pernyataan mengejutkan. Bukan berkaitan dengan permasalahan pariwisata atau kebudayaan setempat, melainkan larangan Dorce cs ke Sulbar dikarenakan momentnya tidak tepat, dikuatirkan bisa berakibat fatal pada daerah, pasca bencana yang terjadi di Lombok, Palu, Banten dan Lampung serta daerah lainnya.
Aksi pelarangan Dorce cs kian bergejolak di Sulbar. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, Polda Sulbar mengatakan bahwa pihaknya tak mengeluarkan izin untuk konser tersebut.
Seluruh masyarakat Sulbar ingin di malam pergantian tahun diisi dengan acara yang bernuangsa islami, seperti dzikir dan doa bersama.
"Kami tidak ingin, Allah murka dan menimpahkan bencana di Sulbar," kata Taha, warga Mamuju.
Setelah pelarangan Dorce cs di Mamuju, Pemerintah Provinsi Sulbar selaku pelaksana kegiatan mengalihkam pentas Dorce cs di Kabupaten Polman. Namun, sama halnya yang terjadi di Mamuju, Warga Polman yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Polman juga menolak kedatangan Dorce cs untuk mengisi malam tahun baru di Polman.
Pemprov Sulbar berdalih, kehadiran Dorce dan cs akan mengisi malam pergantian tahun baru di Polman sekaligus dalam bingkai HUT Polman. Namun pada akhirnya, setelah AMP melakukan aksi, terkuat bahwa, Pemda Polman melalui Kabid Humasnya, Aco Mussadaq menjelaskan bahwa, terkait beredarnya sejumlah pemberitaan mengenai akan manggungnya Dorce cs di Polman mengisi malam tahun baru, itu tidak benar.
"Tidak benar, Dorce cs akan manggung di Polman. Pemda Polman punya acara sendiri di malam pergantian tahun yaitu, menggelar dzikir dan doa bersama dengan 1000 orang dari berbagai pesantren dan panti asuhan yang ada di Polman," jelas Aco.
Lagi-lagi blunder. Pemprov Sulbar akhirnya tak memiliki pilihan kecuali membatalkan konser Dorce cs, demi keamanan di Sulbar, walaupun untuk mendatangkan Dorce ke Sulbar, Pemprov Sulbar harus mengocek anggaran sebesar Rp 80 juta.
Polda Sulbar sendiri, enggan memberikan surat ijin keramaian kepada Pemprov. Alasannya, demi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di Sulbar. Apalagi rakyat indonesia lagi berduka pasca bencana dimana-mana.
Demi menjaga situasi kamtibmas, Polda Sulbar mengirimkan surat ke Pemprov Sulbar yang intinya, meminta Pemprov meninjau kembali kegiatan tersebut.
"Kami salut kepada Polda dan masyarakat Sulbar," ujar Ahmad, warga Kelurahan Binanga ini.
(ayhi)