Polisi Pengawal Ran for Charity Menuai sorotan
https://www.fokusmetrosulbar.com/2018/12/polisi-pengawal-ran-for-charity-menuai.html
Oknum Polisi Patwal Polda Sulbar
Majene, FMS - Seharusnya polisi menyukseskan program for Charity Run Rebuld Hope Lombok, Donggala, Sigi yang tiba di Kabupaten Majene. Namun, dicederai oleh salah seorang oknum polisi yang secara arogan memaksa warga untuk tidak masuk ke rumah miliknya sendiri.
Saat ditanya, polisi berpangkat bintara itu menyebut bahwa dirinya capek mengawal pelari sejak dari Makassar.
Peristiwa itu kemudian memicu kejengkelan warga hingga terjadi keributan kecil.
"Silahkan foto saya. Saya ini capek mengawal pelari dari makassar. Silahkan lapor sama Kapolda. Jangan macam-macam kamu," gertak Polisi Patwal itu kepada warga yang diketahui bernama Uccang bertugas di Polda Sulbar.
Saling cekcok pun terjadi antara okunm Polisi Patwal dan warga.
Beruntung keributan tersebut sempat mereda dengan hadirnya Kapolres Majene yang mengendalikan situasi. Namun kejengkelan warga tetap tak terhindarkan.
"Masa saya dilarang masuk ke rumah saya sendiri. Saya tanya sama Polisi Patwal itu malah dia marah-marah dan menggertak saya," kata warga Majene, Fajar. Senin (17/12/2018), pukul 23.00 Wita.
Fajar mengatakan, sifat arogansi oknum polisi itu perlu dibina. "Sekarang bukan lagi zamannya Polisi bersikap arogansi," cetusnya.
"Kegiatan mereka sepanjang jarak tempuh 80 kilo meter harus berhenti dan istirahat. Tapi tidak harus melarang masyarakat melintas," ujar Kapolres Majene, AKBP Asri Effendy.
Perlu diketahui perisitiwa keributan itu terjadi, sesaat pelari 2400K Charity Run Rebuld Hope Lombok, Donggala, Sigi tiba di Majene pada pukul 23.35 Wita.
(Berita ini masih berlanjut dan akan diverifikasi selanjutnya).
(ahmad)