Hamka, Legislator Mateng yang Pernah Jadi Guru Sukarela
https://www.fokusmetrosulbar.com/2018/12/kisah-hamka-legislator-mateng-yang.html
Hamka, saat temu warga.
Mateng, FMS - Ya, namanya Hamkah. Dia adalah salah satu legislator di Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) dari Partai Demokrat.
Ia berkisah pengalaman disaat dirinya menjadi seorang guru sukarela. Meski tak mudah menjalaninya, selama tiga tahun mengabdikan diri sebagai seorang guru sukarela di SDN Inpres dan MTs Barakkang, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), bagi dirinya adalah cukup terkesan.
Profesi sebagai guru sukarela, berawal di tahun 2005 silam. Meski saat itu kondisi wilayah tempatnya mengabdi masih serba kekurangan dan penuh keterbatasan. Namun, berbekal tekad serta semangat untuk mendidik generasi penerus bangsa, ia pun melakoninya dengan ikhlas. Baginya pekerjaan guru adalah suatu pengabdian.
Tepatnya di tahun 2008, ia mendapat tawaran sejumlah tokoh masyarakat, agar dirinya ikut berkompetisi sebagai Kepala Desa Lumu di Kecamatan Budong-Budong. Pada saat itu, Mateng masih dalam wilayah Kabupaten Mamuju. Belum mekar.
Dan disaat itu, status Desa Barakkang masih sebuah Dusun di wilayah Desa Lumu. Dengan penuh pertimbangan yang matang, ia pun melepas statusnya sebagai guru sukarela dan mulai bergelut di dunia politik hingga ia menerima tawaran maju sebagai kandidat Kepala Desa.
Perjuangan Hamkah tidak mudah untuk merebut simpatisan. Dengan penuh tantangan dan rintangan, hingga akhirnya nasib berpihak kepadanya.
Hamkah terpilih sebagai Kepala Desa Lumu di periode 2008- 2014.
Tiga bulan usai dilantik sebagai Kades Lumu, perjuangan tokoh Masyarakat Dusun Barakkang yang sejak lama ingin menjadikan sebuah desa akhirnya terkabul dan menjadi wilayah otonomi baru di Kecamatan Budong-Budong.
Sebuah dusun yang dulunya tertinggal, kini menjadi Desa Barakkang yang mandiri seperti desa-desa lainnya yang ada di Provinsi Sulawesi Barat.
"Semua itu berkat komitmen yang kuat atas kepercayaan yang diberikan oleh seluruh masyarakat Barakkang selama saya menjabat kepala desa," tutur legislator Mateng ini.
Disaat ia masih menjalani profesinya sebagai kepala desa, muncul tawaran dari masyarakat Desa Barakkang agar Hamkah maju sebagai anggota DPRD.
Masyarakat Barakkang memberikan kepercayaan penuh kepada Hamkah berkat kepercayaannya selama memimpin desa Barakkang.
Menurut politisi muda ini, dirinya terpilih sebagai legislator pada periode 2014-2019, itu semua karena dukungan yang kuat dari masyarakat, hingga amanah itu dipikulnya sebagai tanggung jawab.
"Saya terpilih karena amanah dari rakyat dan selama kepercayaan itu diberikan, maka tanggung jawab menjadi penyambung lidah rakyat ada dipundak saya," ujar politisi dari partai Demokrat yang bertitel Sarjana pendidikan Islam (Spd.I) ini.
Jelang pileg kali ini, dirinya kembali tampil sebagai calon Legislatif Mateng yang akan berkompetisi pada tahun 2019.
Menurutnya, bekerja keras dalam mengemban amanah adalah tanggung jawab besar baginya. Sebab itu, kinerja sejak menjadi wakil rakyat hingga akhir periodenya, ia berharap warga setempat yang akan menilainya.
"Orangtua saya dan seluruh masyarakat yang terwakili dapat menilai hasil kerja kami selama ini dan untuk duduk kembali tentunya kita butuh dukungan, namun yang utama kita berserah kepada Yang Maha Kuasa," kunci Hamka.
(Jamal)