Ratusan Mahasiswa Asal Mamuju Keluhkan Tidak Adanya Asrama di Majene
https://www.fokusmetrosulbar.com/2018/11/ratusan-mahasiswa-asal-mamuju-keluhkan.html
Majene, FMS - Ratusan mahasiswa asal Kabupaten Mamuju yang menimba ilmu di Kabupaten Majene harus meradang. Pasalnya hingga kini asrama mahasiswa putra putri belum ada.
Selain itu, mereka juga mengeluhkan kurangnya perhatian pemerintah Kabupaten Mamuju terhadap mereka. Pasalnya sampai saat ini asrama yang representatif belum mereka dapati.
Sedangkan Kabupaten lain, seperti Pasangkayu, Mateng, Mamasa, mereka memiliki asrama putra putri dan sangat diperhatikan oleh pemerintah daerahnya.
Selain itu, harga kontrakan di Majene yang dijadikan asrama mahasiswa Mamuju itu dianggap sangat berat. Mereka pun harus mengeruk uang kuliahnya demi kelangsungan pendidikan mereka. Sedangkan harga kost saja setiap tahunnya naik. Belum keperluan lainnya.
Kepedulian pemerintah daerah terhadap nasib mahasiswanya yang sedang menempuh pendidikan di luar kota pun mulai dipertanyakan.
Nadiman, salah satu mahasiswa Unsulbar asal Kecamatan Mamuju, mengungkapkan bahwa saat ini, dirinya bersama dengan 500 mahasiswa lainnya yang berasal dari Mamuju harus ngekos.
Ia mengatakan, mahasiswa asal Kecamatan Mamuju sebanyak 100 orang, belum lagi dari Kecamatan Simboro, Tapalang, dan lain-lain.
"Rasanya iri melihat teman-teman daerah lain yang sedang menimbah ilmu di Majene. Mereka diperhatikan oleh pemerintah daerahnya dan memiliki asrama sendiri. Kami mahasiswa Mamuju hingga kini belum memiliki asrama," ujar Nadiman. Rabu (28/11/2018).
Mahasiswa Unsulbar itu menilai pemkab Mamuju tidak begitu serius dalam mencetak kader-kader penerus masa depan.
"Kami sayangkan ini, dari dulu kami sudah seringkali meminta terkait asrama mahasiswa. Kami pikir sudah seharusnya asrama ada di Majene. Dari dulu kami terus mengusahakan, namun sampai saat ini belum juga terealisasi,” papar pria yang akrab disapa Diman itu.
Untuk diketahui, saat ini jumlah mahasiswa Mamuju di Majene sudah mencapai 500 lebih yang aktif serta terdaftar diberbagai perguruan tinggi di Majene.
Selain asrama putra dan putri tidak ada, rata-rata mahasiswa asal Mamuju itu mengontrak.
"Untuk dua kamar berukuran sedang, tiga kamar berkapasitas kecil. Serta hanya mampu dihuni 14 mahasiswa," pungkas Nadiman.
Ia mengatakan, sekali-kali Bupati Mamuju datanglah tengok-tengok, bagaimana kondisi mahasiswa Mamuju di Majene
"Cobalah pak Bupati turun langsung kelapangan, agar dapat melihat kondisi mahasiswa yang tersebar di kota Majene dan sekitarnya," cetusnya.
(ari)