Warga Polewali Keluhkan Gangguan Serangga
https://www.fokusmetrosulbar.com/2017/10/warga-polewali-keluhkan-gangguan.html
Polewali, fokusmetrosulbar.com--Pemukiman warga di Kota Polewali mandar diserang serangga yang tergolong hama tanaman pangan, kepik atau kepinding tanah. Peristiwa terjadi Rabu (4/10) malam.
Hal ini berdampak terhadap beberapa pedagang, khususnya pedagang gorengan. "Pembeli jadi berkurang Pak," kata salah seorang pedagang.
Binatang ini biasanya bercampur dengan gorengan dengan bau yang menyengat, sehingga para pedagang gorengan/makanan mengaku sangat terganggu.
"Ini sangat mengganggu pak, karena terbang kedalam gorengan," Tutur Tri, pedagang tahu isi yang sering mangkal di depan Alfamidi Polewali.
Beberapa rumah dan toko terpaksa tutup lebih awal. Banyak toko yang terpaksa mematikan lampunya.
"Tidak bisa di usir pak, hanya disapu baru dibuang," kata Irfan karyawan Alfamidi.
Beberapa gerai ATM juga terpaksa memadamlan sebagian lampunya. Nasabah yang hendak melakukan transaksi terpaksa menghindar sebab binatang ini banyak berkumpul dan beterbangan tepat berada didepan pintu ruang ATM.
Untuk diketahui, serangga ini sebenarnya berbahaya bagi kesehatan manusia. Kepinding tanah itu tergolong hama tanaman pangan, seperti padi dan jagung.
Kepik ini berkembang biak pada saat musim hujan dan terjadinya bulan purnama. Serangga ini biasanya muncul saat musim hujan atau masa panen. Kandungan air seni (kencing) kepik bisa menyebabkan kulit terasa gatal dan iritasi jika terkena.
Secara ilmiah, kepik termasuk katagori serangga yang lebih menyukai sensor sinar yang berlebihan. Untuk mengantisipasi dapat dilakukan dengan metode sederhana yakni dengan meredupkan sumber cahaya. Sedang untuk pengendalian jika kepik sudah berkembang banyak, yakni dengan penyemprotan insektisida serangga.
(ant/har)
Hal ini berdampak terhadap beberapa pedagang, khususnya pedagang gorengan. "Pembeli jadi berkurang Pak," kata salah seorang pedagang.
Binatang ini biasanya bercampur dengan gorengan dengan bau yang menyengat, sehingga para pedagang gorengan/makanan mengaku sangat terganggu.
"Ini sangat mengganggu pak, karena terbang kedalam gorengan," Tutur Tri, pedagang tahu isi yang sering mangkal di depan Alfamidi Polewali.
Beberapa rumah dan toko terpaksa tutup lebih awal. Banyak toko yang terpaksa mematikan lampunya.
"Tidak bisa di usir pak, hanya disapu baru dibuang," kata Irfan karyawan Alfamidi.
Beberapa gerai ATM juga terpaksa memadamlan sebagian lampunya. Nasabah yang hendak melakukan transaksi terpaksa menghindar sebab binatang ini banyak berkumpul dan beterbangan tepat berada didepan pintu ruang ATM.
Untuk diketahui, serangga ini sebenarnya berbahaya bagi kesehatan manusia. Kepinding tanah itu tergolong hama tanaman pangan, seperti padi dan jagung.
Kepik ini berkembang biak pada saat musim hujan dan terjadinya bulan purnama. Serangga ini biasanya muncul saat musim hujan atau masa panen. Kandungan air seni (kencing) kepik bisa menyebabkan kulit terasa gatal dan iritasi jika terkena.
Secara ilmiah, kepik termasuk katagori serangga yang lebih menyukai sensor sinar yang berlebihan. Untuk mengantisipasi dapat dilakukan dengan metode sederhana yakni dengan meredupkan sumber cahaya. Sedang untuk pengendalian jika kepik sudah berkembang banyak, yakni dengan penyemprotan insektisida serangga.
(ant/har)