Tangkal Kekerasan Anak, KPPAI RI Galar Pelatihan Tematik Berbasis PATBM
https://www.fokusmetrosulbar.com/2017/10/tangkal-kekerasan-anak-kppai-ri-galar.html
Mamuju, fokusmetrosulbar.com --Guna mencegah meningkatnya kekerasan terhadap anak di Sulawesi Barat (Sulbar), Kementerian Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak RI (KPPPAI) bekerjasama dinas terkait Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulbar, gelar pelatihan tematik Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM).
Acara yang dilaksanakan di hotel M'City Mamuju tersebut, melibatkan Dinas Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak, (DPPPA) dan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Pemprov Sulbar.
Sekertaris DPPA Sulbar Wastyah Latief mengatakan, tujuan kegiatan ini sesuai amanah Undang-undang (UU) nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak dan UU nomor 6 tahun 2014 tentang desa. Dimana dasar tersebut sebagai acuan untuk melaksanakan kegiatan pencegahan kekerasan terhadap anak.
Ia menuturkan, Provinsi Sulbar pada tahun 2015 hingga 2016, sebanyak 45 kasus kekerasan fisik terhadap anak sehingga hal ini membuat keprihatinan dari berbagai kalangan.
"Kegiatan ini kita laksanakan dari tanggal 8 hingga 11 Oktober 2017 yang diikuti sebanyak 45 peserta," ujarnya, Minggu (8/10).
Ia melanjutkan, sementara yang menjadi proyek percontohan PATBM di Sulbar, empat desa dari dua kabupaten, yakni Kabupaten Polewali Mandar (Polman) Desa Indu Makombong dan Desa Batetangga.
"Dan Desa Buttu Baruga dan Desa Pamboborang dari Kabupaten Majene," ungkapnya.
Maka itu ia berharap, melalui kegiatan PATBM ini masyarakat dapat mengenal, menelah, dan mengambil inisiatif untuk memecahkan permasalahan yang ada dilingkungan secara mandiri.
"Pelatihan ini adalah pelatihan tematik bagi aktivis desa sebagai tindak lanjut pelatihan yang telah dilaksanakan bagi Fasda. semoga fasilitator bisa mentransfer ilmu yang didapat dan para aktivis desa bisa membuat branding sendiri sesuai dengan kearifan budaya lokal di daerah mereka masing-masing," harapnya.
Hal senada juga dikatakan fasilitator nasional PATBM, Sisparyadi. Ia mengatakan, dengan adanya PATBM di Sulbar diharapkan tidak ada lagi kekerasan terhadap anak di masyarakat.
"Saya berharap semoga kedepannya Sulbar dapat menjadi proyek percontohan PATBM yang aktif melakukan pencegahan dan kekerasan terhadap anak," harapnya.(awl/har).
Acara yang dilaksanakan di hotel M'City Mamuju tersebut, melibatkan Dinas Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak, (DPPPA) dan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Pemprov Sulbar.
Sekertaris DPPA Sulbar Wastyah Latief mengatakan, tujuan kegiatan ini sesuai amanah Undang-undang (UU) nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak dan UU nomor 6 tahun 2014 tentang desa. Dimana dasar tersebut sebagai acuan untuk melaksanakan kegiatan pencegahan kekerasan terhadap anak.
Ia menuturkan, Provinsi Sulbar pada tahun 2015 hingga 2016, sebanyak 45 kasus kekerasan fisik terhadap anak sehingga hal ini membuat keprihatinan dari berbagai kalangan.
"Kegiatan ini kita laksanakan dari tanggal 8 hingga 11 Oktober 2017 yang diikuti sebanyak 45 peserta," ujarnya, Minggu (8/10).
Ia melanjutkan, sementara yang menjadi proyek percontohan PATBM di Sulbar, empat desa dari dua kabupaten, yakni Kabupaten Polewali Mandar (Polman) Desa Indu Makombong dan Desa Batetangga.
"Dan Desa Buttu Baruga dan Desa Pamboborang dari Kabupaten Majene," ungkapnya.
Maka itu ia berharap, melalui kegiatan PATBM ini masyarakat dapat mengenal, menelah, dan mengambil inisiatif untuk memecahkan permasalahan yang ada dilingkungan secara mandiri.
"Pelatihan ini adalah pelatihan tematik bagi aktivis desa sebagai tindak lanjut pelatihan yang telah dilaksanakan bagi Fasda. semoga fasilitator bisa mentransfer ilmu yang didapat dan para aktivis desa bisa membuat branding sendiri sesuai dengan kearifan budaya lokal di daerah mereka masing-masing," harapnya.
Hal senada juga dikatakan fasilitator nasional PATBM, Sisparyadi. Ia mengatakan, dengan adanya PATBM di Sulbar diharapkan tidak ada lagi kekerasan terhadap anak di masyarakat.
"Saya berharap semoga kedepannya Sulbar dapat menjadi proyek percontohan PATBM yang aktif melakukan pencegahan dan kekerasan terhadap anak," harapnya.(awl/har).