Tangani Konflik Sosial Tanah, Polres Matra Lakukan Pendekatan Persuasif
https://www.fokusmetrosulbar.com/2017/10/tangani-konflik-sosial-tanah-polres.html
Matra, fokusmetrosulbar.com - Guna mengantisipasi dan meminimalisir konflik sosial seperti sengketa lahan di Kabupaten Mamuju Utara (Matra), Wakil Kepala Satuan Polisi Resort (Wakapolres) Matra Kompol Mihardi, mengandalkan cara persuasif.
Seperti yang dilakukan beberapa waktu lalu, dimana Wakapolres Matra menerima langsung sejumlah perwakilan PT Mamuang untuk menyelesaikan konflik tanah di Lokasi PT. Mamuang. Konflik itu melibatkan PT Mamuang dengan masyarakat.
"Saat ini kami mencanangkan program Ngobrol Polisi dan Masyarakat (Ngopi Mas), dan kami membuka diri bagi seluruh lapisan masyarakat dan perusahaan yang ingin bersilaturahmi dengan kami untuk bersama-sama mencari solusi dari semua persoalan yang ada," ungkap Kompol Mihardi melalui telepon selulernya, Sabtu (07/10).
Kompol Mihardi mengatakan, dari hasil beberapa pertemuan sebelumnya, telah disepakati akan diadakan pertemuan ulang secara kekeluargaan.
Lanjut Mihardi, pertemuan itu rencana akan dipimpin langsung oleh Kapolres Matra, dengan mengundang beberapa pihak terkait. Yakni Pemerintah Daerah, PT Mamuang, perwakilan masyarakat, Tokoh Adat Suku Kaili Tado (Kabupaten Donggala), tokoh masyarakat Paguyuban masyarakat Toraja dan Pihak BPN Matra.
"Dalam Pertemuan selanjutnya akan diawali dengan pemaparan sekilas tentang konflik tanah, putusan Pengadilan Negeri (PN) sampai Peninjauan Kembali (PK) di tingkat Mahkamah Agung (MA), dan juga akan membahas upaya-upaya yang akan dilakukan dalam rangka penanganan dan penyelesaian segala permasalahan yang ada," jelasnya.
Mihardi menuturkan, bahwa sebelumnya ia juga telah bertemu dengan masyarakat yang mengklaim pemilik lahan atau memiliki hak atas tanah yang disengketakan tersebut yakni Pendeta Herman. Adapun hasil pertemuannya, disepakati pertemuan kekeluargaan dan menjaga situasi kondusif Kamtibmas di lapangan termasuk dengan pihak perusahaan. (mg2/tfk)
Seperti yang dilakukan beberapa waktu lalu, dimana Wakapolres Matra menerima langsung sejumlah perwakilan PT Mamuang untuk menyelesaikan konflik tanah di Lokasi PT. Mamuang. Konflik itu melibatkan PT Mamuang dengan masyarakat.
"Saat ini kami mencanangkan program Ngobrol Polisi dan Masyarakat (Ngopi Mas), dan kami membuka diri bagi seluruh lapisan masyarakat dan perusahaan yang ingin bersilaturahmi dengan kami untuk bersama-sama mencari solusi dari semua persoalan yang ada," ungkap Kompol Mihardi melalui telepon selulernya, Sabtu (07/10).
Kompol Mihardi mengatakan, dari hasil beberapa pertemuan sebelumnya, telah disepakati akan diadakan pertemuan ulang secara kekeluargaan.
Lanjut Mihardi, pertemuan itu rencana akan dipimpin langsung oleh Kapolres Matra, dengan mengundang beberapa pihak terkait. Yakni Pemerintah Daerah, PT Mamuang, perwakilan masyarakat, Tokoh Adat Suku Kaili Tado (Kabupaten Donggala), tokoh masyarakat Paguyuban masyarakat Toraja dan Pihak BPN Matra.
"Dalam Pertemuan selanjutnya akan diawali dengan pemaparan sekilas tentang konflik tanah, putusan Pengadilan Negeri (PN) sampai Peninjauan Kembali (PK) di tingkat Mahkamah Agung (MA), dan juga akan membahas upaya-upaya yang akan dilakukan dalam rangka penanganan dan penyelesaian segala permasalahan yang ada," jelasnya.
Mihardi menuturkan, bahwa sebelumnya ia juga telah bertemu dengan masyarakat yang mengklaim pemilik lahan atau memiliki hak atas tanah yang disengketakan tersebut yakni Pendeta Herman. Adapun hasil pertemuannya, disepakati pertemuan kekeluargaan dan menjaga situasi kondusif Kamtibmas di lapangan termasuk dengan pihak perusahaan. (mg2/tfk)