Pertahankan Produksi Kakao, Dinas Perkebunan Sulbar ajak Petani Siasati Cuaca
https://www.fokusmetrosulbar.com/2017/10/pertahankan-produksi-kakao-dinas.html
Dinas Perkebunan Sulbar saat berkunjung ke Polman (Foto: Asrianto/fokusmetrosulbar.com) |
menggelar sosialisasi demplot peremajaan kakao dan pengembangan tanaman perkebunan Dinas Provinsi Sulbar, Selasa (17/10).
Sosialisasi ini berlangsung di Dusun Lena, Desa Mirring, Kecamatan Binuang, Polman.
Hadir dalam kegiatan beberapa perwakilan kelompok tani.
Kepala Bidang Produksi Perkebunan Dinas Perkebunan Sulbar Abd. Waris Bestari mengatakan, program peremajaan ini telah dianggarkan pada tahun 2017. "Ini sebagai percontohan mulai dari bibit, budidaya sampai pada masa panen sesuai dengan tekhnis yang dianjurkan," kata Waris.
Abd. Waris berharap bahwa percontohan ini dapat dijadikan kebun untuk belajar dari kelompok tani yang lain, sehingga diharapkan petani bisa mencoba melalukan budidaya tanaman sesuai dengan standar tekhnis.
"Jadi kami harapkan kedepan nanti, bahwa petani yang kami jadikan demplot tidak ada kata tidak berhasil. Karna kapan dia tidak berhasil, kami tidak bisa memberikan bantuan," jelasnya.
Untuk mengantisipasi hasil panen berkurang, ia menganjurkan agar kelompok tani bisa mensiasati iklim, mengingat cuaca sekarang telah memasuki musim hujan.Biasanya, jika musim hujan, petani agak susah mengeringkan biji kakaonya.
Karena itu, petani dianjurkan membuat penjemuran yang sederhana solar dier, yakni semacam rumah yang ada atap plastiknya, jika hujan turun, tetap bisa menyimpan panas. Sama dengan budidaya, biasanya kalau musim hujan, biasanya hama penyakit juga muncul seperti busuk buah. Faktor yang satu ini juga perlu perhatikan.
Abd. Waris Bestari (foto: Asrianto/fokusmetrosulbar.com) |
Dikatakan, meskipun tanamannya sudah tua dipupuk bagaimana pun tidak akan memberikan hasil yang maksimal. "Tapi kalau memang tanamannya masih potensi produksi yang besar, dikasi pupuk sesuai dengan anjuran tekhnis pasti akan memberikan hasil yang bagus," katanya.
Diketahui, harga kakao di pasaran berkisar antara Rp.26.000 hingga 28.000 per kilogram dalam kondisi kering full. Sementara untuk kering satu hari, harganya bervariasi mulai dari Rp.13.000 hingga Rp.15.000 per kilogram. (ant/har)