Mahasiswa Polman Gelar Unjuk Rasa Tuntut Alih Fungsi Lahan


Ketua DPRD Polman menerima aspirasi pengunjuk rasa (Foto: Asrianto/ Fms)
POLEWALI, FOKUSMETROSULBAR.COM-- Puluhan mahasiswa dari Aliansi mahasiswa Unasman & IAI DDI, berunjuk rasa di kantor DPRD Polman, Senin (30/10). Dalam aksinya, massa menuntut banyaknya alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan non produktif.

Sebelum menggelar aksi di kantor DRPD, mahasiswa melakukan long march dari sekretariat menuju kantor DPRD Polman. Massa kemudian berorasi di Jl. H. A. Depu, tepat depan kantor DPRD. Aksi mereka sempat membuat jalan trans Sulbar agak tersendat. Massa membawa beberapa spanduk bertuliskan "berikan hak kami sebagai petani".

Usai berorasi selama tiga puluh menit, mahasiswa kemudian merangsek masuk ke dalam kantor DPRD. Didepan pintu gedung DPRD, kembali mahasiswa ini menggelar orasi. Mereka menuntut salah satu anggota DPRD keluar menemui mereka. Mahasiswa sempat kecewa karena anggota Komisi II yang membidangi masalah ini tak berada di tempat.

Dalam tuntutannya, mahasiswa menyampaikan lima poin penting yakni,

1. Menuntut kepada Pemerintah Daerah bersama DPRD Kab. Polewali Mandar agar melaksanakan UU NO. 19 TAHUN 2013 tentang perlindungan dan pemberdayaan petani

2. Menuntut kepada Pemerintah Daerah bersama DPRD Kab. Polewali Mandar agar menekan laju alih fungsi lahan dengan mengacu ke UU NO. 41 TAHUN 2009 tentang perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan.

3. Menuntut kepada Bupati Kab. Polewali Mandar untuk tidak mengelurkan izin alih fungsi lahan di kabupaten Polewali Mandar.

4. Menuntut kepada DPRD Kabupaten Polewali Mandar untuk konsisten mempertahankan lahan prouktif yang ada di Polewali Mandar.

5. Mendorong DPRD Kabupaten Polewali Mandar untuk merancang regulasi yang pro terhadap petani.

Mahasiswa menilai, bahwa petani merupakan tonggak utama bagi kehidupan manusia dan diketahui bersama tanpa adanya petani kehidupan yang ada dimuka bumi akan sirna. Tapi malah fakta dan realitas yang terjadi hari ini bahwa petani dianggap sebagai objek atau alat bagi mereka yang mendeskriminasi, mengucilkan dan merendahkan pekerjaan petani dengan menbodoh-bodohi para petani.

Fakta dan realitas hari ini alih fungsi lahan dimana-mana dari lahan pertanian kelahan non pertanian, banyak lahan yang produktif yang menjadi sumber pendapatan petani dialihkan fungsi menjadi bangunan-bangunan yang hanya diperuntukkan bisnis semata oleh kaum-kaum kapitalis

tanpa melihat dampak-dampak apa yang terjadi dikalangan para petani baik itu dipandang dari segi social, ekonomi dan lingkungan para petani. Fakta dan realitas alih fungsi dimana-mana, contohnya: Di Kecamatan Campalagian tepatnya di desa Buku, dahulu lahan produktif kelapa sekarang lahan tidak produktif, kemudian di dusun Labasang dulu produktif tanaman padi atau lahan persawahan sekarang dialihkan ke non pertanian/bangunan BTN oleh kaum pemodal dan sekarang menjadi tanah kapling, aalih fungsi lahan di Rea Matakali yang menjadi lahan tidak produktif dan masih banyak lagi contoh lainnya.

"Banyak sekarang areal perswahan ya g produktif kemudian ditimbun dan dijadikan lahan tidak produktif. Contihnya dijadikan perumahan atau BTN," tegas Torus, salah satu mahasiswa Fakultas Fisip dari IAI DDI.

Tak berselang lama, ketua DPRD Polman Fariruddin Wahid menemui mahasiswa dan berdialog selama tiga puluh menit.

Dalam penyampaiannya, Fariruddin mengatakan bahwa belum bisa menerima mahasiswa karena sementara di ruang dengar pendapat juga sedang berlangsung rapat. Namun ia berjanji akan menyampaikan aspirasi tersebutnkepada komisi II DPRD yang membidangi masalah ini.

Faririddin mengimbau kepada mahasiswa, jika ingin menggelar aksi seperti ini, harap menyampaiakn sebelumnya melalui surat agar pihak DPRD bisa memfasilitasi bertemu dengan komisi yang menangani bidang tersebut.

"Maaf adek-adek, kami sedang rapat, jadi kami belum bisa menerima masuk ke ruang RDP. Namun, aspirasi kalian akan kami sampaikan kepada komisi II yang membidangi masalah ini," Janji ketua DPRD Fariruddin Wahid. (ant/har)

Related

POLMAN 1594652641949490871

Post a Comment

emo-but-icon

FOKUS METRO SULBAR

BERITA Populer Minggu Ini

item