Dishut Sulbar Bekali Petugasnya Antisipasi Kebakaran Hutan

Polewali, fokusmetrosulbar.com - - Guna mempersiapkan petugasnya menghadapi terjadinya kebakaran hutan, Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menggelar apel siaga pengendalian kebakaran hutan dan lahan, di lapangan Pancasila, Pekkabata, Polewali Mandar (Polman) Rabu (11/10).

Sekertaris Daerah (Sekda) Andi Ismail yang hadir pada kesempatan itu mengatakan, simulasi demikian memang diperlukan, mengingat Sulbar memiliki wilayah hutan yang cukup luas. Ia berharap, kedepan Polman memiliki tim seperti Manggala Agni.

"Di Polman ini rentan sekali kebakaran hutan, seperti dua tahun lalu. Hampir semua kawasan hutan rawan kebakaran," tandasnya.

Andi Ismail menginginkan, simulasi seperti ini rutin dilakukan. Terutama melibatkan masyarakat dalam pelatihan, karena kekuatan yang paling besar adalah masyarakat yang bisa spontan memberikan bantuan.

Kepala Dinas Kehutanan Sulbar Fachruddin mengatakan, apel siaga ini sebagai momentum membekali petugas lapangan untuk tanggap terhadap ancaman kebakaran hutan. Sehingga petugas lapangan bisa mendeteksi secara dini dan tahu mengambil langkah secepatnya.

Ia menyebut, beberapa kabupaten di Sulbar telah dibentuk MPA (Masyarakat Peduli Api).

"Jadi bukan hanya berhenti disini saja, kita berupaya melakukan sosialisasi kepada masyarakat," paparnya.

Diakui Fahruddin, tingkat kerawanan kebakaran hutan memang rawan di sepanjang garis wilayah Polman. Menurutnya, aktivitas sosial yang paling banyak adalah sisa pembakaran dedaunan kering dalam kawasan itu. Disusul Mamasa kebakaran pohon pinus, ketiga pembukaan lahan di Mamuju dan Mateng.

"Kami sudah antisispasi dengan melakukan sosialisasi dan penyuluhan," ujarnya.

Kawasan hutan kritis di Sulbar ada dua macam, yakni secara alami dan faktor manusia. Krisis alami dikategorikan karena faktor tambang, ada kandungan deposit mineral. Kemudian kritis karena faktor manusia, yaitu dengan cara berladang secara berpindah-pindah.

Berdasarkan data Dinas Kehutanan Sulbar, kecamatan di Kabupaten Polman yang memiliki tingkat paling tinggi rawan kebakaran hutan, adalah Kecamatan Anreapi dan pulau Battoa yang terletak di Kecamatan Binuang. Kedua wilayah ini sering muncul titik spot yang terdeteksi melalui pantauan satelit.

Secara kelembagaan, kawasan hutan di Sulbar, memasuki pemberlakuan UU 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah. Ditahun 2017, Dinas Kehutanan Sulbar membentuk 12 UPTD KPH pengelola hutan dibawa naungan struktur Dinas Kehutanan. Ini tersebar diseluruh wilayah Sulbar.

Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar juga telah mengusulkan kepada Kementerian Kehutanan agar di Sulbar bisa terbangun suatu Kepala Operasional (Kaops) Manggala Agni yang akan membantu menangani bencana kebakaran hutan dan lahan.

Rencananya, dalam waktu dekat, survey peninjauan lokasi akan dilakukan oleh kepala badan. Lokasinya akan di tempatkan di Polman.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini calon lokasi ini sudah ada," imbuhnya.

Apel siaga ini dihadiri unsur TNI, Polri, Dishut, tim Manggala Agni. Usai menggelar apel siaga, juga digelar simulasi upaya pemadaman api saat terjadi kebakaran hutan. Petugas dari Dinas kehutanan dan Tim Manggala Agni mempertunjukkan cara memadamkan api dengan peralatan yang dimiliki oleh petugas.
(ant/tfk)

Related

POLMAN 707771207962356404

Post a Comment

emo-but-icon

FOKUS METRO SULBAR

BERITA Populer Minggu Ini

item