SMK 1,3 Milliar di Mamasa Jadi Lahan Ternak Warga
https://www.fokusmetrosulbar.com/2017/09/smk-13-milliar-di-mamasa-jadi-lahan.html
Sayangnya, pantauan awak fokusmetrosulbar.com di lokasi sekolah, Rabu (27/9) sekira pukul 10.30 Wita, tidak nampak adanya proses belajar mengajar yang berlangsung. Yang tampak hanya beberapa ekor hewan ternak peliharaan warga yang tertambat di lokasi sekolah.
Empat unit bangunan besar di lokasi sekolah berdiri kokoh meskipun nampak terbengkalai, seperti fasilitas MCK yang kumuh dan berbau. Bahkan salah satu bangunan yang rancangannya seperti sebuah asrama diduga baru saja dibangun.
“Bangunannya megah, tapi sayang tidak efektif. Gedung sekolah itu sudah setahun lebih dibangun namun tidak berjalan baik seperti yang diharapkan masyarakat, tidak jelas juga apa alasannya,” kata salah seorang warga saat dikonfirmasi disekitar lokasi sekolah.
Ia menuturkan, aktivitas belajar mengajar sebenarnya biasa dilakukan, tapi terkadang kedatangan siswa tidak dibarengi kehadiran guru, sehingga siswa kadang pulang pukul 09.00 atau 10.00 pagi.
"Siswanya hanya sekira 10 orang lebih dan gurunya tidak lebih lima orang," tuturnya.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Kebudayaan Mamasa, Muhammad Syukur Badawi mengatakan, SMK Pariwisata Mamasa yang dibangun tersebut merupakan salah satu program unggulan Pemprov Sulbar yang dibangun di Mamasa.
"Harusnya ini jadi perhatian khusus Pemprov Sulbar utamanya disisi tenaga pendidik, karena guru di sekolah itu ibarat gula, jika tenaga pendidik lengkap dan semua berkompeten dibidangnya, maka secara otomatis siswa akan berminat sekolah ditempat tersebut," katanya.
Ia menuturkan, agar tidak hanya memikirkan bangunannya saja, tetapi cara mempersiapkan SDM guru yang profesional.
Syukur juga membeberkan salah satu kelemahan karena bidang pendidikan menengah atas ditangani langsung dinas pendidikan provinsi sehingga kontrol dari dinas pendidikan kabupaten tidak efektif.
"Namun itu bukan berarti kami di kabupaten tidak memperhatikan hal itu, bahkan kalau ada rapat koordinasi di provinsi kami selalu sampaikan. Tapi apa daya, kewenangan yang terbatas membuat kami tidak bisa berbuat banyak, terlebih untuk hal yang teknis," bebernya.
Sebagai informasi, SMK Pariwisata Mamasa dibangun tahun 2016 lalu, menggunakan APBD Sulbar melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulbar yang ditenderkan dalam dua bagian yakni Pembangunan Asrama SMK Pariwisata Mamasa yang dimenangkan CV. Naufal Putra dengan nilai kontrak Rp. 897.959.000.000 dan Pembangunan RKB SMK Pariwisata Mamasa dimenangkan CV. Gading Kamangkasarang yang nilai kontraknya Rp. 446.355.000.000. (klp/tfk)