Selamat Jalan Bapak Prof. Fisika asal Tanah Mandar
https://www.fokusmetrosulbar.com/2017/09/selamat-jalan-bapak-prof-fisika-asal.html
Prof. Dr. H. Muris, M. Si (foto: akun facebook Muris Cei) |
"Innalilahi wainna ilaihi rojiun.. Telah berpulang ke Rahmatullah bapak prof. Muris guru besar fisika UNM tadi subuh dimakassar,, jenazah beliau rencanax akan dikebumikan di somba," tulis salah satu anggota group Wasthap itu.
Beberapa anggota group komunitas Majene ini tampak mengklarifikasi kabar duka tersebut, dan benar Sang Profesor Fisika itu telah berpulang ke pangkuan ilahi.
Keterangan selanjutnya diketahui, bahwa Prof. Dr. H. Muris, M. Si meninggal dunia sekira pukul 02.30 Wita dini hari, Selasa. Ketua Program Studi Fisika Program Pasca Sarjana (PPs) Universitas Negeri Makassar (UNM) ini menghembuskan nafas terakhirnya di kediamannya di BTN Minasa Upa Blok G.20/No.14, Makassar.
Ketika membuka dinding facebook, seketika akun Muris Cei (nama akun facebook almarhum) tampak dipenuhi ucapan bela sungkawa. Wartawan media ini bahkan tak mampu menghitung ucapan duka yang datang satu persatu itu.
Lalu siapa, dan apa kesan mendalam dari seorang almarhum, Prof. Dr. H. Muris, M. Si?
Salah seorang rekan seperjuangan almarhum sukses dihubungi wartawan, Selasa siang. Ia adalah Dr. Muhammad Arsyad, MT.
Rekan semasa kuliah Prof. Muris ini lalu menceritakan sosok almarhum lebih jauh. "Sejak kuliah kami selalu bersama, kemudian saat saya di Bandung dia sering datang ke kost saya," kata Muhammad Arsyad memuai mengenang kisah almarhum.
Muhammad Arsyad sendiri adalah juga dosen senior di Jurusan Fisika FMIPA UNM. Saat ini tengah menjabat Ketua Program Studi Pendidikan Fisika, jabatan yang sebelumnya diemban almarhum Muris. Meski Arsyad dan Muris lahir di tahun yang sama, namun Muhammad Arsyad lebih awal mengambil Strata S1. Ketika itu UNM masih disebut IKIP Makassar.
"Saya masuk tahun 83, dia 84, jadi saya lebih akrab panggil adinda ketimbang Prof," ucap Muhammad Arsyad lebih lanjut mengisahkan.
Dihubungi via telpon seluler, ahli fisika bumi UNM Makassar ini menuturkan bahwa almarhum Prof. Muris adalah seorang sahabat yang ulet dan berempati. "Dia pekerja keras, dan punya empati tinggi, tak seperti saya dia ingin semua masalah diselesaikan dengan cepat dan mudah," ucap dosen Fisika material ini.
Diketahui, Prof. Muris adalah salah satu guru besar bidang Fisika lulusan universitas ternama di benua eropa. Pria berusia 53 tahun ini adalah putra kelahiran tanah Mandar, Sulbar. Sebelumnya, Muris pernah belajar di SMA Negeri 1 Majene dan program strata satu (S1) di IKIP Ujung Pandang. Prof. Muris menyelesaikan program master dan doktor di Francis tepatnya di Universite De La Mediterranee, France.
"Beliau itu memang kuat belajar, ulet, pintar matematika," kata Muhammad Arsyad.
Kepergian almarhum di usia 53 tahun tampaknya membekaskan luka mendalam bagi para sahabat-sahabatnya. Pun para mahasiswa dan para alumni Universitas Negeri Makassar.
Dr. Muhammad Arsyad menuturkan, sesungguhnya almarhum Muris dia ketahui telah lama mengidap penyakit, namun tak banyak orang yang tahu tentang itu.
"Dia sudah lama punya penyakit, tapi tak satu kali pun dia pernah bilang saya punya penyakit," tutur Arsyad.
Prof. Dr. H. Muris, M. Si wafat dengan meninggalkan empat orang anak dan satu orang istri. Almarhum akan dimakamkan di kampung halamannya di Tinggas, Desa Limbua, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene.
"Kepergian beliau bukan saja duka buat orang Mandar, tapi kita semua merasakannya," tutup Muhammad Arsyad dengan nada sedih. (har)