Dibangunkan Rumah, Nenek Sebatangkara Terharu
https://www.fokusmetrosulbar.com/2017/09/dibangunkan-rumah-nenek-sebatangkara.html
Gubuk reot milil nenek Ida (foto: Jamal Tanniewa/fms) |
Janda paruh baya itu menganggapnya sebuah anugerah. Sudah setahun Ia tinggal di gubuk reot seluas 2X2 meter. Bahkan gubuk itu dikelilingi penopang agar tidak roboh. Sedang atapnya bocor. Jika hujan nenek Lia kerap meninggalkan gubuknya.
Baca: Meyedihkan, Nenek Sebatangkara di Gubuk Reot
"Makanya hidup saya di rumah itu tidak tenang. Kehadiran rumah baru ini membuat saya sangat bahagia," ungkapnya berdialeg bahasa daerah Mamuju, Selasa (12/9).
Warga Dusun Pangajoang Desa Babana Kecamatan Budong-Budong itu tinggal menunggu perampungan bangunan rumahnya. Hunian baru berukuran 4x5 tersebut akan dilengkapi kamar mandi.
Bantuan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Mateng bersama warga ini diprediksi rampung pekan depan.
Ide pembangunan rumah nenek Ida muncul ketika ketua Komisi II DPRD Mateng Fatahuddin Al-Ghafiqhi bersama Baznas mengunjunginya, Kamis (24/8).
Kehidupan nenek Ida yang memprihatinkan itu diketahui atas informasi warga. Fatahuddin bahkan berjanji akan membantu modal usaha.
"Kita fokus hunian dulu. Soal modal usaha belakangan, biar saya pribadi yang tanggung," ungkapnya kala itu.
Terkait tanah yang digunakan membangun rumah telah diizinkan pewaris lahan. Namun, status tanah itu hanya sebatas hak pakai.
"Kami rela tanah warisan orangtua digunakan membangun rumah untuk nenek Ida. Hak itu kita pinjamkan selama Ia masih hidup," kata Yusran saudara Almarhumah Murni, pewaris tanah milik orangtuanya.
Penyerahan lahan disaksikan kepala Dusun Pangajoang Desa Babana.
Hingga saat ini Fokus Metro Sulbar (fokusmetrosulbar.com) belum meng-konfirmasi pihak Baznas terkait besaran biaya pembangunan rumah nenek Ida. (jml/riz)