Kronologi Insiden Saling Dorong Pihak Pengamanan RSUD Majene dan Keluarga Pasien

Halaman RSUD Majene (Foto: dok FMS)

Majene, fokusmetrosulbar.com-- Insiden saling dorong antar pihak pengamanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majene dan warga terjadi setempat terjadi, Selasa malam (22/8). Peristiwa itu bermula saat sejumlah keluarga pasien yang hendak melihat kondisi terakhir keluarganya yang tengah dirawat mendapat larangan dari security RSUD Majene.

Informasi yang diterima wartawan, pihak keluarga pasien yang memaksakan diri memasuki ruangan rawat inap membuat security RSUD berupaya menghalau warga. Aksi baku dorong pun tak terelakan hingga membuat sebuah kaca jendela ruangan rawat inap pecah.

Seorang keluarga pasien yang hadir saat kejadian, Hasbi, menilai ketegasan pihak RSUD itu terlalu berlebihan. Menurutnya, tindakan security tersebut tidak berempati.

"Masa keluarga kami sedang sakratul maut tidak dibolehkan masuk. Ini keadaan darurat pak, dan hal itu bagi kami sangat penting," sebutnya.

Dia mengungkapkan, ketegasan pihak RSUD dalam menegakkan aturan perlu dipertimbangkan. Karena menurutnya, hal demikian bertentangan dengan budaya Mandar yang menjunjung tinggi sikap toleransi.

"Kita ini sama-sama orang Mandar pak, yang seharusnya bisa saling mengerti dan menghargai saat menghadapi kondisi demikian," paparnya.

Terpisah, Direktur RSUD Majene, Dokter Rahmat Malik, saat dikonfirmasi wartawan mengakui bahwa kejadian itu telah sampai di telinganya. Berdasarkan laporan pegawai RSUD kepadanya, para keluarga pasien itu tidak sabaran.

"Kan RSUD sementara diperbaiki sekarang, keluarga pasien itu mau masuk dari belakang. Itu tentu dilarang karena jangan sampai mengganggu pasien yang lain," ungkapnya.

Namun demikian, dia cukup menyayangkan kejadian tersebut. Menurutnya, hal demikian terjadi karena kurangnya komunikasi antara pihak keluarga pasien dan security.

"Sebenarnya itu bisa diberi kebijakan. Tapi harus satu persatu, karena kenapa, di dalam banyak pasien anak, dan biasanya kalau pasien melihat kejadian heboh seperti itu bisa berpengaruh. Jadi kita serba salah," katanya.(tfk/har)