Kisah Perjuangan Nur Menghadapi Penyakit Kronis

Polewali Mandar, fokusmetrosulbar.com - Nur (42), Warga Dusun Manu-manukang, Desa Baru, Kecamatan Luyo, Polewali Mandar, hanya bisa terbaring lemah di tempat tidurnya.  Ia menderita penyakit kanker ganas di bagian paha kanannya. Sudah hampir tujuh bulan Ia tak berdaya sejak penyakit yang menggorogoti tubuhnya itu kian memburuk.

Malangnya, selama sakit ia hanya dirawat dan ditemani oleh anaknya yang masih kecil-kecil. Suaminya Bayanuddin (38) yang bekerja sebagai petani, harus meninggalkan dirinya untuk menghidupi segenap keluarga.

"Kalau pergi bapaknya kerja, tinggal saya sama anakku yang kecil, nanti sore baru pulang bapaknya," tutur wanita paruh baya itu.

Pasangan Bayanuddin dan Nur ini dikaruniai delapan orang anak, dua telah menikah dan enam lainnya hidup bersamanya. Paling kecil berumur dua tahun delapan bulan.

Nur mengisahkan, awalnya penyakit itu hanya timbul benjolan kecil di bagian pahanya. Ia sebenarnya tengah berupaya lebih awal dengan memeriksakan diri ke Pustu terdekat, di Batupanga. Namun, kian hari, benjolan itu semakin membesar hingga seperti bola kaki.

Keadaan itu memaksa Bayanuddin untuk membawa istrinya ke RSUD Polman guna mendapatkan perawatan lebih baik. Namun kondisi penyakitnya yang sudah cukup parah, membuat Nur harus dirujuk ke RS Wahidin, Makassar meski bermodal kartu BPJS Mandiri. 

Lebih satu bulan Nur ditemani keluarganya berada di Makassar, namun tak jua di operasi. Kata Nur, dokter hanya melakukan Biopsi, yakni sebuah tindakan diagnostik yang dilakukan dengan mengambil sampel jaringan atau sel untuk dianalisis di laboratorium, baik untuk mendiagnosis suatu penyakit atau untuk mengetahui jenis pengobatan atau terapi yang terbaik bagi pasien.

Hampir lebih satu bulan ia berada di rumah sakit Wahidin Makassar, hingga akhirnya ia memutuskan untuk pulang ke kampung. Alasannya, sudah tidak punya biaya hidup dan tak kunjung di operasi.

"Saya tidak punya biaya hidup pak di Makassar. Pasti keluarga yang mendampingi butuh biaya makan," ungkapnya.

Nur bersama keluarganya pulang dari Makassar pada tanggal 10 Agustus 2017 lalu. Ia mengaku, pasca diBiopsi kondisinya justru semakin melemah dan menurun. Padahal, awalnya masih mampu untuk berjalan.

Kepala Puskesmas Batupanga, Suyuti mengatakan, sebelum dirujuk ke Makassar, pasien tersebut memang telah di tangani oleh Puskesmas. Namun ia tak mengetahui jika pasien tersebut telah pulang dari Makassar. Rencananya, pihak Puskesmas akan berkordinasi dengan pemerintah setempat.

"Kasihan juga pak kalau pulang, karena kami sudah fasilitasi untuk kesembuhannya," ucap Suyuti.

Sementara itu, Kepala Desa Baru, Syamsuddin, mengaku prihatin dengan warganya yang menderita sakit tumor itu. Ia sangat menyayangkan tindakan kepala dusun setempat yang tidak melaporkan kepadanya jika ada warganya yang sakit. Ia berjanji akan melakukan upaya untuk memberi bantuan untuk kesembuhan warganya.

"Kami akan koordinasi dulu bagaimana penanganan penyembuhannya," ujarnya.

Hingga kini, Nur masih terbaring di rumah miliknya. Ia berharap, ada bantuan dari  pemerintah untuk biaya pengobatannya. (ant/tfk)

Related

POLMAN 762407955598289776

Post a Comment

emo-but-icon

FOKUS METRO SULBAR

BERITA Populer Minggu Ini

item