Gubernur ABM: PIFAF Tumbuhkan Kepercayaan Dunia Internasional Pada Potensi Lokal Sulbar
https://www.fokusmetrosulbar.com/2017/08/gubernur-abm-pifaf-tumbuhkan.html
Polewali, fokusmetrosulbar.com-- Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar secara resmi membuka event Polewali Mandar Festival Internatioanl Folk & Art Festival (PIFAF) 2017, Selasa (1/8) sore. Pembukaan event internasional yang dipusatkan di arena Sport Center Polewali Mandar ini dipadati oleh ribuan warga.
Selain Gubernur, hadir pula Wagub Enny Anggraeni Anwar, Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar, Ketua DPRD Provinsi Sulbar Andi Mappangara, Presiden CIOFF Indonesia Said Rahmat, perwakilan Kementrian Pariwisata RI, Forkopinda dan sedertan pejabat Pemkab Polman lainnya.
Acara pembukaan dimeriahkan oleh parade karnaval antar bangsa yang disertai atraksi10 ekor kuda menari. Dengan diiringi pukulan rebana, tampak kuda menari dengan perempuan cantik sebagai penunggang.
Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar pada kesempatan ini menyampaikan, rasa haru dan bangga sebab PIFAF terselengara kembali tahun ini. ABM mengatakan sektor pariwisata merupakan sektor yang sangat diharapkan dapat memberikan kontribusi besar untuk menggerakkan ekonomi masyarakat Polman, Sulbar pada umumnya.
"Program wisata ini diharapkan meningkatkan. Target kunjungan wisata berdampak positif untuk daerah ini. Di sini banyak icon, di Polewali Mandar Sulbar ada Sandeq yang dikenal sampai mancanegara," kata Ali Baal.
Mantan Bupati Polman dua periode berharap, ada festival budaya lewat PIFAF akan dibarengi pameran kuliner dan produk lokal. "Keunikan tradisi Mandar inilah pencerminan masyarakat yang kaya aneka ragam adat istiadat. Saya kira festival ini patut dilestarikan karena budaya adalah pintu gerbang pariwisata," sebutnya.
ABM juga menyinggung, even bertaraf internasional yang diikuti para komunitas penggiat seni tradisonal antar bangsa ini diharapkan mampu menumbuhkan kepercayaan dunia internasional dan juga misi perdamaian.
Diacara yang sama, Presiden CIOFF Indonesia Said Rahmat mengucapkan rasa terima kasih kepada Pemkab Polewali Mandar atas kepercayaannya menjadi partner kerja melaksankan festival dari 1 sampai 5 agustus ini. Pihaknya meyakini event tersebut menjadi celah untuk memperkenalkan pariwisata dan keindahan Polewali Mandar ke mata dunia.
"Besarnya animo negara luar berpartispasi, sigapnya persiapan Pemkab Polewali Mandar dan rangkaian acara yang semakin matang dalam PIFAF tentu tidak mudah dilakukan. Namun dengan komitmen dan kerja keras dan antusias yang tinggi masyarakat semua bisa terwujud," pungkas Said.
Para peserta karnaval start dari kantor Bupati Polman kemudian menuju stadion. Berbagai atraksi budaya dipamerkan dalam pembukaan ini, diantaranya saiyyang pattudduq, reog ponorogo serta tari budaya Mamasa dan Toraja. Selain peserta dari luar negeri, parade juga diramaikan oleh kontingen dari Kabupaten Mamasa, Mamuju dan Toraja.
Peserta PIFAF dari luar negeri terdiri dari lima grup CIOFF dengan total 83 orang. Masing-masing dari Slovakia 22 orang (12 perempuan dan 10 laki laki), Malaysia 22 orang (10 perempuan dan 12 pria), Korea Selatan 16 orang (8 perempuan dan 8 pria), India 12 orang (8 perempuan dan 4 pria) dan Thailand 11 orang (7 perempuan dan 4 pria).
Sementara peserta dari Tim AIESEC di Pra PIFAF sebanyak 8 negara, yakni Jerman, Perancis, Spanyol, Portugal, Amerika Serikat, Cina,Vietnam dan Belanda.
Untuk peserta Tim AIESEC di PIFAF diikuti 11 negara yaitu Firlandia,Spanyol, Cina, Vietnam, Maroko, Belanda, Ukraina, Portugal, Prancis,Hongkong dan Jerman.
Peserta masing-masing negara mengenakan adat-istiadat dan atraksi budayanya di stadion Sport Center Polewali. Mereka disaksikan sekitar 7 ribu penonton yang memadati sport center.
Sedangkan peserta dari dalam negeri sebanyak 30 grup kesenian diantarnya, sanggar Mamuang Mamuju, Sanggar Tipalayo Pambong Kabupaten Majene, Komunitas Uwake Culture Foundation Tinambung Polman, sanggar Manarang Mamuju Utara, sanggar IKKM Mamuju Utara,Sanggar La Sinrang Pinrang, Sanggar Soyang Ballo Tanah Toraja, dan sanggar lainnya dari Kabupaten Luwu serta sanggar Nusantara Yogyakarta.
Ketua umum PIFAF Mustari Mula dalam laporannya mengatakan, PIFAF merupakan akulturasi seni budaya dan pariwisata daerah dengan mancanegara. Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan kepercayaan dunia internasional terhadap Kabupaten Polewali Mandar serta mendukung perdamaian dunia. (ant/har)
Selain Gubernur, hadir pula Wagub Enny Anggraeni Anwar, Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar, Ketua DPRD Provinsi Sulbar Andi Mappangara, Presiden CIOFF Indonesia Said Rahmat, perwakilan Kementrian Pariwisata RI, Forkopinda dan sedertan pejabat Pemkab Polman lainnya.
Acara pembukaan dimeriahkan oleh parade karnaval antar bangsa yang disertai atraksi10 ekor kuda menari. Dengan diiringi pukulan rebana, tampak kuda menari dengan perempuan cantik sebagai penunggang.
Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar pada kesempatan ini menyampaikan, rasa haru dan bangga sebab PIFAF terselengara kembali tahun ini. ABM mengatakan sektor pariwisata merupakan sektor yang sangat diharapkan dapat memberikan kontribusi besar untuk menggerakkan ekonomi masyarakat Polman, Sulbar pada umumnya.
"Program wisata ini diharapkan meningkatkan. Target kunjungan wisata berdampak positif untuk daerah ini. Di sini banyak icon, di Polewali Mandar Sulbar ada Sandeq yang dikenal sampai mancanegara," kata Ali Baal.
Mantan Bupati Polman dua periode berharap, ada festival budaya lewat PIFAF akan dibarengi pameran kuliner dan produk lokal. "Keunikan tradisi Mandar inilah pencerminan masyarakat yang kaya aneka ragam adat istiadat. Saya kira festival ini patut dilestarikan karena budaya adalah pintu gerbang pariwisata," sebutnya.
ABM juga menyinggung, even bertaraf internasional yang diikuti para komunitas penggiat seni tradisonal antar bangsa ini diharapkan mampu menumbuhkan kepercayaan dunia internasional dan juga misi perdamaian.
Diacara yang sama, Presiden CIOFF Indonesia Said Rahmat mengucapkan rasa terima kasih kepada Pemkab Polewali Mandar atas kepercayaannya menjadi partner kerja melaksankan festival dari 1 sampai 5 agustus ini. Pihaknya meyakini event tersebut menjadi celah untuk memperkenalkan pariwisata dan keindahan Polewali Mandar ke mata dunia.
"Besarnya animo negara luar berpartispasi, sigapnya persiapan Pemkab Polewali Mandar dan rangkaian acara yang semakin matang dalam PIFAF tentu tidak mudah dilakukan. Namun dengan komitmen dan kerja keras dan antusias yang tinggi masyarakat semua bisa terwujud," pungkas Said.
Para peserta karnaval start dari kantor Bupati Polman kemudian menuju stadion. Berbagai atraksi budaya dipamerkan dalam pembukaan ini, diantaranya saiyyang pattudduq, reog ponorogo serta tari budaya Mamasa dan Toraja. Selain peserta dari luar negeri, parade juga diramaikan oleh kontingen dari Kabupaten Mamasa, Mamuju dan Toraja.
Peserta PIFAF dari luar negeri terdiri dari lima grup CIOFF dengan total 83 orang. Masing-masing dari Slovakia 22 orang (12 perempuan dan 10 laki laki), Malaysia 22 orang (10 perempuan dan 12 pria), Korea Selatan 16 orang (8 perempuan dan 8 pria), India 12 orang (8 perempuan dan 4 pria) dan Thailand 11 orang (7 perempuan dan 4 pria).
Sementara peserta dari Tim AIESEC di Pra PIFAF sebanyak 8 negara, yakni Jerman, Perancis, Spanyol, Portugal, Amerika Serikat, Cina,Vietnam dan Belanda.
Untuk peserta Tim AIESEC di PIFAF diikuti 11 negara yaitu Firlandia,Spanyol, Cina, Vietnam, Maroko, Belanda, Ukraina, Portugal, Prancis,Hongkong dan Jerman.
Peserta masing-masing negara mengenakan adat-istiadat dan atraksi budayanya di stadion Sport Center Polewali. Mereka disaksikan sekitar 7 ribu penonton yang memadati sport center.
Sedangkan peserta dari dalam negeri sebanyak 30 grup kesenian diantarnya, sanggar Mamuang Mamuju, Sanggar Tipalayo Pambong Kabupaten Majene, Komunitas Uwake Culture Foundation Tinambung Polman, sanggar Manarang Mamuju Utara, sanggar IKKM Mamuju Utara,Sanggar La Sinrang Pinrang, Sanggar Soyang Ballo Tanah Toraja, dan sanggar lainnya dari Kabupaten Luwu serta sanggar Nusantara Yogyakarta.
Ketua umum PIFAF Mustari Mula dalam laporannya mengatakan, PIFAF merupakan akulturasi seni budaya dan pariwisata daerah dengan mancanegara. Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan kepercayaan dunia internasional terhadap Kabupaten Polewali Mandar serta mendukung perdamaian dunia. (ant/har)