Data Pernikahan Dini, Sulbar di Urutan Tertinggi
https://www.fokusmetrosulbar.com/2017/08/data-pernikahan-dini-sulbar-di-urutan.html
Kepala BKKBN Sulbar Andi Rita Mariani (Foto: Muh. Awal/FMS) |
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulbar Andi Rita Mariani mengatakan, langkah awal untuk melakukan pencegahan pernikahan dini itu, dilakukan dengan menggelar seminar perilaku seksual sehat bagi remaja.
"Kita mengundang narasumber psikologi remaja lulusan Universitas Indonesia (UI), yakni Zoya Amirin, yang akan memaparkan tentang dampak pernikahan dini," tutur Andi Rita, di Ball room Hotel d'Maleo, Sabtu (12/8).
Ia menuturkan, kegiatan seminar perilaku seksual sehat bagi remaja itu, sebagai rangkaian peringatan hari remaja yang dilaksanakan di seluruh dunia pada tanggal 12 Agustus.
Rita juga menyebut, maraknya pernikahan dini, adalah sisi buruk dari kecanggihan informasi saat ini. "Para remaja begitu mudah mengakses konten porno dan foto-foto bugil di internet, sehingga banyak remaja yang terjerumus melakukan hubungan seksual di luar nikah," terangnya.
Ia berharap, lewat kegiatan seminar, para remaja dapat mengetahui tentang arti dan dampak seks.
"Perlakuan buruk ini, karena kurangnya pengawasan dan pendidikan tentang seks, sehingga banyak remaja yang hamil dan terpaksa harus berhenti bersekolah," katanya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sulbar Enny Angraeni Anwar sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan BKKBN Sulbar tersenbht. Hal itu guna menambah pengetahuan para remaja untuk tidak melakukan perbuatan seks di usia dini.
"Saya menghimbau para orang tua khususnya yang memiliki anak usia dini, supaya tetap mengawasi anaknya, agar tidak terjerumus pada perbuatan seks di luar nikah," tandas Enny Anggreani, sebelum membuka seminar perilaku seksual sehat bagi remaja.
Sementara Zoya Amirin dalam materinya berpesan, remaja tidak lagi melakukan pernikahan sebelum tiba waktunya masa pernikahan. "Kita tidak inginkan kehamilan di usia dini, karena dapat merusak masa depan anak," pesannya.
Hadir dalam seminar tersebut, para pelajar, mahasiswa, guru sekolah, lembaga organisasi pemuda dan ibu PKK serta sejumlah undangan lainnya. (awl/har)