Balita Maryam Penderita Gizi Buruk asal Tutar Dirujuk ke RSUD Polewali
https://www.fokusmetrosulbar.com/2017/08/balita-maryam-penderita-gizi-buruk-asal.html
Balita Maryam saat dirawat di RSUD Polewali (Foto: Anto/FMS) |
Balita malang ini diantar oleh dua orang petugas dari Puskesmas Tutar dengan menggunakan Ambulans. Menurut petugas, pihaknya terpaksa melakukan evakuasi paksa kepada Balita ini, sebab orang tuanya enggan membawanya berobat. Setelah menempuh perjalanan sekitar tiga jam, balita ini sampai di RSUD Polewali. Petugas kemudian langsug membawanya ke ruang UGD Polewali untuk mendapatkan pertolongan medis.
"Masalahnya ibunya tidak mau pak kalau dibawa ke Puskesmas. makanya kami bujuk. Nanti kesannya petugas yang tidak memperhatikan, tapi ternyata orang tuanya yang tidak mau," kata Suriyanti, petugas Puskesmas Tutar.
Balita ini berobat hanya mengandalkan surat keterangan tidak mampu dari pemerintah desa setempat. ia tidak mempunyai kartu layanan BPJS. Surat administrasi kependudukannya juga tidak punya, hanya kartu keluarga yang ia miliki.
"Tidak ada BKPS-nya, KTP-nya juga tidak ada, terpaksa saya lagi yang uruskan ke Capil," terang Suriyanti.
Darmawati petugas gizi yang menanganinya juga menjelaskan, berat badan anak ini semakin hari semakin menurun. Kini, berat badan anak ini hanya 5 kilogram.
"Harusnya kalau anak seusianya, sudah 10 kilo gram," terang Darmawati.
Ibu Balita tersebut, Bici (29), menceritakan, selama ini pertumbuhan anaknya berjalan normal. Bahkan ia memperlihatkan foto semasa sehatnya. Saat itu usia anaknya empat bulan. Namun memasuki usai satu tahun, anaknya mengalami demam selama beberapa hari.
"Pertamamnya demam, baru lama- lama, begitu terus mi," terang Bici.
Maryam merupakan anak kedua dari pasangan Koweng dengan Bici. Ia mempunyai kakak bernama Herlina (13). Namun kini kedua orang tuanya telah berpisah sejak beberapa bulan yang lalu.
Kini anak tersebut masih menjalani perawatan di ruang beru-beru, perawatan anak RSUD Polman. Orang tua bayi tersebut berharap, agar mendapat bantuan dari pemerintah maupun dari dermawan demi kesembuhan anaknya.
"Mudah-mudahan saya dibantu pak, supaya sembuh anakku," harap Bici dengan bahasa Indonesia yang kurang fasih. (ant/har)