TIRAI SIBAK KAUM HAWA DALAM PERAN SERTA MEMBANGUN INDONESIA
https://www.fokusmetrosulbar.com/2017/07/tirai-sibak-kaum-hawa-dalam-peran-serta.html
Oleh : Erna Winarsih Wiyono *)
ADA banyak pahlawan dan pejuang yang menempati urutannya dan memberikan kontribusi bagi Negara Indonesia ini. Mereka memiliki catatan kaki yang dijadikan file dokumentasi untuk diroll back kembali (menceritakan ulang kisah perjuangan mereka kepada Generasi Muda Indonesia).
Dewasa kini kaum hawa mengambil tempat yang seharusnya hanya bisa dijalankan oleh kaum Adam pada fase sebelumnya. Emansipasi ataupun persamaan gender. Kaum Hawa mengejar ketinggalannya, kaum Hawa dibalik kelembutan dan feminim stylenya, diantara mereka mampu menjadi pionir dalam bidang-bidang yang seharusnya dikuasai Kaum Adam.
Otomotif, perkapalan, hingga kuli bangunan kini sudah tidak aneh bila kaum Hawa ada didalamnya, juga kaum Hawa yang memiliki keberanian dalam mengupas fakta, yang berdiri pada garis depan media jurnalistik. Lalu pada pemberantasan korupsi, dengan Gerakan Perempuan Indonesia Anti Korupsi ( PIA ). Maka salah besar bila menilai kaum Hawa tidak bisa berbuat sesuatu bagi Negara Indonesia.
Kaum Hawa yang sadar akan pentingnya fungsi mereka, akan berpikir seribu kali untuk menjamah hal-hal yang bisa merusak masa depannya. Kaum Hawa adalah Simbol kehidupan, dari rahim seorang wanita terlahir para pemimpin negeri ini.
Para pendusta yang menghalalkan segala cara untuk membeli wanita, sebagai upaya money laundry hasil korupsi mereka, kembali lagi pada titik klimaks; Anda yang berbuat, anda yang memilih jalan itu, berati siap tanggung resiko. Bumi tidak bertutur tentang bersih putihnya ahlaq saja. Perbedaan yang tercipta merupakan tantangan-tantangan yang sekiranya bisa ditaklukkan. Pro dan Kontra merupakan fitur perlengkapan yang bukan baru lagi, mendominasi setiap perhelatan, perdebatan, dalam sentra kehidupan.
Tirai yang tersibak atas kaum Hawa akan menjadi kesemangatan baru bagi Negara Indonesia, karena warna itu terlihat mencolok dari keberanian-keberanian yang diusung oleh mereka.
Kaum Hawa tak seperti langgam yang dulu, bisa menjadi cambuk contoh bagi kaum Hawa yang masih lemah dalam mempertahankan prinsipnya agar tak disakiti pria. Single Parents Mom membedah hal yang seyogyanya hanya milik kaum Adam, nafkah untuk buah hati mereka.
Lalu para koruptor terlahir dari rahim seorang Wanita, bukan Salah didikan tapi persentase nafsu kekuasaan yang menutup mata hatinya. (*)
*) Parapsychologist, Domisi Bogor Jabar
ADA banyak pahlawan dan pejuang yang menempati urutannya dan memberikan kontribusi bagi Negara Indonesia ini. Mereka memiliki catatan kaki yang dijadikan file dokumentasi untuk diroll back kembali (menceritakan ulang kisah perjuangan mereka kepada Generasi Muda Indonesia).
Dewasa kini kaum hawa mengambil tempat yang seharusnya hanya bisa dijalankan oleh kaum Adam pada fase sebelumnya. Emansipasi ataupun persamaan gender. Kaum Hawa mengejar ketinggalannya, kaum Hawa dibalik kelembutan dan feminim stylenya, diantara mereka mampu menjadi pionir dalam bidang-bidang yang seharusnya dikuasai Kaum Adam.
Otomotif, perkapalan, hingga kuli bangunan kini sudah tidak aneh bila kaum Hawa ada didalamnya, juga kaum Hawa yang memiliki keberanian dalam mengupas fakta, yang berdiri pada garis depan media jurnalistik. Lalu pada pemberantasan korupsi, dengan Gerakan Perempuan Indonesia Anti Korupsi ( PIA ). Maka salah besar bila menilai kaum Hawa tidak bisa berbuat sesuatu bagi Negara Indonesia.
Kaum Hawa yang sadar akan pentingnya fungsi mereka, akan berpikir seribu kali untuk menjamah hal-hal yang bisa merusak masa depannya. Kaum Hawa adalah Simbol kehidupan, dari rahim seorang wanita terlahir para pemimpin negeri ini.
Para pendusta yang menghalalkan segala cara untuk membeli wanita, sebagai upaya money laundry hasil korupsi mereka, kembali lagi pada titik klimaks; Anda yang berbuat, anda yang memilih jalan itu, berati siap tanggung resiko. Bumi tidak bertutur tentang bersih putihnya ahlaq saja. Perbedaan yang tercipta merupakan tantangan-tantangan yang sekiranya bisa ditaklukkan. Pro dan Kontra merupakan fitur perlengkapan yang bukan baru lagi, mendominasi setiap perhelatan, perdebatan, dalam sentra kehidupan.
Tirai yang tersibak atas kaum Hawa akan menjadi kesemangatan baru bagi Negara Indonesia, karena warna itu terlihat mencolok dari keberanian-keberanian yang diusung oleh mereka.
Kaum Hawa tak seperti langgam yang dulu, bisa menjadi cambuk contoh bagi kaum Hawa yang masih lemah dalam mempertahankan prinsipnya agar tak disakiti pria. Single Parents Mom membedah hal yang seyogyanya hanya milik kaum Adam, nafkah untuk buah hati mereka.
Lalu para koruptor terlahir dari rahim seorang Wanita, bukan Salah didikan tapi persentase nafsu kekuasaan yang menutup mata hatinya. (*)
*) Parapsychologist, Domisi Bogor Jabar