Nasaruddin Umar: Sulbar Harus Jadi Daerah Percontohan Toleransi
https://www.fokusmetrosulbar.com/2017/07/nasaruddin-umar-sulbar-harus-jadi.html
Polewali Mandar, fokusmetrosulbar.com-- Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Prof. DR. K.H. Nasaruddin Umar, MA menyebut Provinsi Sulbar sangat cocok menjadi daerah percontohan toleransi antar umat beragama. Hal itu dikatakan Nasaruddin saat acara Silaturrahmi Kebangsaan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama dan Badan Otonomi Sulbar, Rabu (26/7) di Polewali Mandar.
Menurutnya, kehidupan umat beragama di Sulbar sampai saat ini tetap terjaga sangat baik. Hal itu kemudian mendorong perekonomian Sulbar kian maju, angka kriminal rendah dan Sulbar khususnya Polewali Mandar jadi penghasil beras cukup baik.
"Itu artinya daerah ini berkah. Saya kira kedepan perlu dipertahankan. Masyarakatnya tetap kompak, persatuan dan kesatuannya terjaga," kata pria kelahiran Bone, Sulsel ini.
Selain itu, lulusan terbaik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menegaskan, agar Pemerintah dan rakyat Sulbar memperhatikan pendidikan. "Itu paling penting, pendidikan harus ditingkatkan, karena makin cerdas masyarakatnya semakin cepat berkembang daerah ini," katanya.
Dalam tausiahnya, mantan Visiting Student di Mc Gill University Kanada ini juga menyinggung masalah Palestina dan teror di Masjidil Aqsa. Dia mengatakan, mengenai teror dan serangan pasukan Israel di Masjid Al Aqsa Palestina, dirinya sangat mengecam serangan tersebut. Dikatakan, serangan tersebut merupakan pelanggaran kemanusiaan.
"Melakukan tindakan kekerasan terhadap umat beragama, apapun motifnya itu mendemonstrasikan kekejaman terhadap umat beragama. Dan yang protes itukan bukan hanya umat Islam, tapi juga umat agama yang lain," terang Wakil Menteri Agama RI ini.
Soal radikalisme, Nasruddin mengajak seluruh masyarakat agar tetap menjaga kerukunan antar umat beragama dan menjalankan amanah sebagai warga negara. Ia meminta agar semua pihak tidak menghadap-hadapkan antara keagamaan dan kebangsaan.
"Tidak perlu mempertengtangkan antara agama dengan kebangsaan, sebab keutuhan Indonesia yakni manakala kebangsaan dan keagamaan itu menyatu, dan itulah yang disebut dengan NKRI," terangnya.
Nasaruddin mengaku bersyukur karena negara Indonesia adalah negara muslim terbesar dan paling aman jika dibandingkan dengan seluruh negara Islam di dunia.
"Jadi ini harus kita syukuri dan harus dipertahankan," katanya. (ant/har)
Menurutnya, kehidupan umat beragama di Sulbar sampai saat ini tetap terjaga sangat baik. Hal itu kemudian mendorong perekonomian Sulbar kian maju, angka kriminal rendah dan Sulbar khususnya Polewali Mandar jadi penghasil beras cukup baik.
"Itu artinya daerah ini berkah. Saya kira kedepan perlu dipertahankan. Masyarakatnya tetap kompak, persatuan dan kesatuannya terjaga," kata pria kelahiran Bone, Sulsel ini.
Selain itu, lulusan terbaik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menegaskan, agar Pemerintah dan rakyat Sulbar memperhatikan pendidikan. "Itu paling penting, pendidikan harus ditingkatkan, karena makin cerdas masyarakatnya semakin cepat berkembang daerah ini," katanya.
Dalam tausiahnya, mantan Visiting Student di Mc Gill University Kanada ini juga menyinggung masalah Palestina dan teror di Masjidil Aqsa. Dia mengatakan, mengenai teror dan serangan pasukan Israel di Masjid Al Aqsa Palestina, dirinya sangat mengecam serangan tersebut. Dikatakan, serangan tersebut merupakan pelanggaran kemanusiaan.
"Melakukan tindakan kekerasan terhadap umat beragama, apapun motifnya itu mendemonstrasikan kekejaman terhadap umat beragama. Dan yang protes itukan bukan hanya umat Islam, tapi juga umat agama yang lain," terang Wakil Menteri Agama RI ini.
Soal radikalisme, Nasruddin mengajak seluruh masyarakat agar tetap menjaga kerukunan antar umat beragama dan menjalankan amanah sebagai warga negara. Ia meminta agar semua pihak tidak menghadap-hadapkan antara keagamaan dan kebangsaan.
"Tidak perlu mempertengtangkan antara agama dengan kebangsaan, sebab keutuhan Indonesia yakni manakala kebangsaan dan keagamaan itu menyatu, dan itulah yang disebut dengan NKRI," terangnya.
Nasaruddin mengaku bersyukur karena negara Indonesia adalah negara muslim terbesar dan paling aman jika dibandingkan dengan seluruh negara Islam di dunia.
"Jadi ini harus kita syukuri dan harus dipertahankan," katanya. (ant/har)