Menakjubkan Tradisi Rambu Solo di Mamasa, Diperkirakan Habiskan Miliaran Rupiah

Jenazah diarak sebelum dibawah ketempat pemakaman (Foto: Asrianto/Fms)
Mamasa, fokusmetrosulbar.com-- Usai menggelar tradisi adu kerbau selama empat hari, ritual Rambu Solo' atau upacara pemakaman jenazah almarhumah Yuliana To'tuan berlangsung Kamis (6/7) di di Kecamatan Tawalian, Kabupaten Mamasa, Sulawesi barat.

Baca berita terkait: Vdeo Adu Kerbau di Acara Rambu Solo Mamasa

Tradisi ini biasanya mengorbankan sampai ratusan ekor kerbau dan babi, karena itu tidak semua warga bisa menggelar acara ini. Umumnya, Rambu Solo digelar hanya di kalangan bangsawan Mamasa. Sebab, tradisi ini membutuhkan biaya yang banyak, hingga milyaran rupiah. Jenazah dibalut oleh ratusan lembar kain berwarna merah yang dihiasi oleh lempengan emas.
Jenazah diarak keliling kampung (Foto: Asrianto Fms)
Sebelum jenazah diarak ke tempat pemakaman, sejumlah rangkaian prosesi adat seperti nyanyian sebagai simbol doa keluarga kepada almarhum agar menghadapi alam akhirat dengan penuh keceriaan.

Saat jenazah diarak ke tempat pemakaman, jenazah digiring bolak-balik tiga kali. Kemudian ditandu ke tempat pemakaman. Ratusan keluarga pun memberi penghormatan terakhir. Jenazah kemudian diarak keliling kampung. Di sepanjang jalan sambil diangkat berkali-kali, dan para pelayat bersorak ria di sepanjang jalan, hingga ke tempat pemakaman.
Jenazah mulai diarak, keluarga dalam suasana gembira (Foto: Asrianto/Fms)
Uniknya, sepanjang jalan yang dilewati, warga saling lempar lumpur. Maksud dan tujuannya agar para keluarga tidak larut dalam kesedihan. Meskipun terkena lemparan lumpur, warga tidak ada yang boleh marah.

"Memang seperti ini Pak, baku lempar lumpur. Tidak boleh ki marah," tutur Danyer, salah satu warga.

Menurut adat dan tradisi keturunan warga Mamasa, tak boleh ada tangis dan rasa sedih saat jenazah meninggalkan rumah, hingga ke tempat pemakaman. Tujuannya agar arwah diterima dengan penuh kegembiraan di alam baka.

Salah satu anak almarhumah, Resin Puanlillin mengatakan, acara seperti ini memang sudah tradisi bagi warga Mamasa. Intinya tidak ada yang bisa bersedih dan menangis.
Jenazah diangkut naik truk keliling kota (Foto: Asrianto/Fms)
"Kita bersyukur, acara sudah selesai dan berjalan lancar," kata Resin.

Sebelum dimasukkan ke kuburan, jenazah didoakan terakhir kalinya oleh seorang pendeta. Jenazah kemudian dimasukkan kedalam sebuah bangunan yang berada diatas sebuah bukit. Didalam kuburan ini, terdapat tiga jenazah, yakni suami dan seorang anaknya serta jenazah Yulianan To'tuan sendiri. (ant/har)

Related

MAMASA 990967373780650234

Post a Comment

emo-but-icon

FOKUS METRO SULBAR

BERITA Populer Minggu Ini

item