Unik dan Mengangumkan, Warga Binuang Berdzikir dengan Tasbih Terpanjang di Dunia
https://www.fokusmetrosulbar.com/2017/06/unik-dan-mengangumkan-warga-binuang.html
Ibu-ibu jamaah masjid Binuang sedang birdzikir dengan tasbih berukuran panjang puluhan meter (Foto: Anto/FMS) |
Saat bulan ramadan seperti sekarang, tasbih yang diklaim warga Binuang merupakan tasbih terpanjang di dunia ini biasa digunakan warga untuk berzikir. Warga atau jamaah masjid menggunakan tasbih ini usai shalat tarwih berjamaah. Masjid Nurul Hidayah Kelurahan Amassangan, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar adalah tempat mereka menggelar dzikir. Warga tidak berzikir sendiri-sendiri, melainkan mereka berzikir dengan melingkar di tengah masjid menggunakan tasbih yang berukuran puluhan meter itu.
Muslimin mengamankan tasbih yang disebut sebagai tasbih terpanjang di dunia (Foto: Anto/FMS) |
Soal tasbih yang disebut terpanjang di dunia ini, konon adalah peninggalan seorang ulama bernama Syekh Abdul Kadir, atau yang diberi gelar Haji Mallawi dari tanah Arab. Syekh Abdul Kadir atau yang juga dikenal sebagai tosalamaq di Binuang menggunakan tasbih tersebut saat menyebarkan agama Islam di kerajaan Binuang, Polman.
Kini benda langka dan unik itu dijaga oleh keturunan keenam Syekh Abdul Kadir bernama Muslimin, dia juga menjadi imam masjid Nurul Hidayah Binuang.
Menurut Muslimin, dahulu hampir setiap hari tasbih ini digunakan warga pada berbagai hajatan, seperti khatam Al-Qur'an, maulid dan tahlilan. Namun untuk menjaga kelestarian benda bersejarah ini, kini tasbih terpanjang yang terbuat dari ribuan biji buah manjakani ini hanya dipakai berzikir berjamaah di masjid saat bulan ramadan. Selain dzikir berjamaah, tasbih terpanjang dunia ini juga dipakai pada tahlilan saat ada warga yang meninggal dunia.
“Biasanya dipakai kalau habis tarwih kita ramai-ramai berzikir dengan mengelilingi tasbih yang pajangnya mencapai 38 meter, biasa juga dipakai kalau hari Jumat namun tidak rutin kecuali ada warga yang mau tahlilan," tutur Muslimin.
Berdzikir bersama dengan tasbih terpanjang dunia (Foto: Anto/FMS) |
Tasbih terpanjang ini sendiri sudah beberapa kali dikunjungi oleh petugas dari balai sejarah dan benda purbakala untuk dimasukkan ke museum, namun pewaris tunggal tasbih ini Muslimin, enggan memasukkannya ke museum karena tasbih ini sangat bermanfaat bagi masyarakat.
“Saya pernah didatangi petugas balai Pak dan mau memasukkan tasbih ini ke museum tapi saya menolak dengan alasan lebih bermanfaat jika di sini untuk digunakan masyarakat beribadah," kata Muslimin.
Sayangnya akhir-akhir ini banyak yang mengambil biji tasbih tersebut untuk dijadikan obat dan tidak pernah dikembalikan lagi, untuk menggantikan biji-biji tasbih yang hilang, sang pemilik tasbih terpaksa memesan kayu khusus yang didatangkan dari Mesir. Hingga saat ini tasbih terpanjang ini masih tersimpan di rumah Muslimin yang merupakan keturunan keenam dari Syekh Abdul Kadir pembawa dan menyebar Islam pertama di kerajaan Binuang. (ant/har)