Ibnu Munzir: Penghapusan Mata Pelajaran Agama, Keluar dari Rel Pancasila
https://www.fokusmetrosulbar.com/2017/06/ibnu-munzir-penghapusan-mata-pelajaran.html
Ibnu Munzir (kiri) didampingi tokoh pemuda Majene Irfan Syarif yang bertindak sebgai moderator pada sosialisasi empat pilar kebangsaan. (Foto: Egi/Fms) |
Berbicara pada Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, Selasa (20/6) malam di Hotel B'Nusabilah Lembang, Majene, Ibnu Munzir menegaskan menolak segala bentuk wacana penghapusan mata pelajaran agama di sekolah.
"Apagunanya sila pertama ketuhanan yang maha esa dalam Pancasila. Apa gunanya kalimat atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa dalam pembukaan undang-undang dasar 1945, kalau pelajaran agama dihapuskan," kata Ibnu.
Lebih jauh, anggota Komisi Komisi IV DPR RI ini mengatakan, bahwa Pancasila sebagai dasar negara telah memberikan ruang maha luas dan konsitusional untuk penegakan kepatuhan beragama dan berbangsa. Karena itu kata dia, bila keagamaan diabaikan maka berarti Pancasila dikhianati.
"Karena itu, ide menghapuskan pelajaran agama, itu keluar dari rel Pancasila," ucapnya.
Menurutnya, terjadi distorsi nilai-nilai Pancasila, ini karena kesadaran yang mulai hilang, dan generasi muda kita justru menari dari gendang orang.
Kepada ratusan pemuda dari delapan kecamatan di Kabupaten Majene, Ibnu Munzir menerangkan bahwa fenomena yang terjadi akhir-akhir ini, tampak nilai-nilai Pancasila telah menyimpang jauh dari kehidupan berbangsa dan bernegara, hal itu kata dia, karena warga bangsa tampaknya lebih senang pada budaya asing (orang luar) yang tidak sesuai anjuran nilai-nilai Pancasila.
"Ini karena kita lebih suka menari dari gendang orang luar," kata Ibnu.
Di kesempatan itu, Ia mengajak, agar generasi muda khususnya pemuda Majene agar mendalami nilai-nilai Pancasila secara holistic dan mengejawantahkan dalam kehidupan sehari-hari. (har)