Disnakertrans Majene Garap Pengangguran Melalui Program PTKM
https://www.fokusmetrosulbar.com/2017/06/disnakertrans-majene-garap-pengangguran.html
Kepala Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Hamsina (Foto: Taufik/fms) |
Pengangguran yang mengikuti program terbagi dalam dua kategori, yakni pengangguran formal dan non formal. Pengangguran formal adalah mereka yang akan ditempatkan di luar daerah setelah mengikuti pelatihan. Sementara pengangguran nonformal adalah mereka yang diberi pelatihan dan fasilitas, dan akan berwirausaha setelahnya.
Kepala Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Hamsina, mengatakan program tersebut berupa pemberian pelatihan, praktek, fasilitas, hingga penempatan kerja di luar daerah. Adapun pelatihan yang diberikan berupa materi hingga praktek. Seperti menjahit, perbengkelan, tata boga, percetakan dan berbagai jenis pekerjaan yang berpotensi bekembang dan memerlukan tenaga kerja.
"Pendanaannya, ada yang bersumber dari APBD maupun APBN. Kalau yang dari APBD cuma pelatihan yang dilakukan. Nah kalau yang dari APBN, mulai dari pelatihan, sarana dan prasarana sampai penempatan kerja," sebut Hamsina, saat ditemui di ruangannya, Jumat (16/6).
Dikatakan, para pengangguran non formal yang telah masuk dalam program tersebut, diproyeksi dapat mampu mandiri setelah mengikuti program meski belum ada penempatan kerja
"Jadi, tidak ada alasan tidak bisa bekerja setelah itu. Karena setelah praktek akan diberikan fasilitas berupa peralatan. Kemarin sudah ada beberapa yang diberikan mesin jahit," imbuhnya.
Sementara untuk pengangguran formal, kata Hamsina, adalah mereka yang terdaftar di Disnakertrans dan selanjutnya akan ditempatkan ke luar daerah setelah mengikuti program.
"Seperti yang kemarin ke BDI Surabaya dan menjadi TKI dan TKW," ungkapnya. (tfk/har)