Tim SAR Makassar Tiba di Mateng, Pencarian Korban Gunakan Ombak Buatan.
https://www.fokusmetrosulbar.com/2017/05/tim-sar-makassar-tiba-di-mateng.html
fokusmetrosulbar.com -- Hari kedua pencarian pasangan suami istri Harming dan Irmayani, yang terseret arus di Sungai Budong-Budong, Mamuju Tengah, Minggu (28/5) dini hari, belum membuahkan hasil.
Tim SAR Makassar yang baru saja tiba di Mateng langsung bergabung melakukan pencarian, Senin (29/5). Pencarian kali ini menggunakan metode penyisiran dua arah. Satu tim mencari korban pada titik muara sampai ke TKP. Tim lain menuju wilayah laut perbatasan Desa Kire. "Kita gunakan teknik ombak buatan. Cara ini dapat membantu mendorong jasad korban agar terapung ke permukaan," kata kepala seksi operasi Basarnas Makassar Kusnadi.
Berita terkait: Korban Tenggelam di Sungai Budong Budong Baru Sebulan Menikah, Hingga Kini Belum Ditemukan
Kata Kusnadi, jika korban tersangkut di dasar sungai akan mudah terlepas. Sebab itu ombak buatan difokuskan pada titik terakhir saat korban terlihat hanyut.
Kepala BPBD Mateng Rahmat Syam bersama Kapolsek Budong-Budong AKP Haeruddin ikut serta dalam pencarian. Tim gabungan Basarnas-BPBD menggunakan dua perahu karet dan dua perahu nelayan.
Rahmat Syam mengatakan, pencarian korban terkendala cuaca dan minimnya peralatan. Alat selam tak dapat digunakan karena air sungai keruh dan arusnya sangat deras. Selain itu banyak buaya bermunculan di lokasi pencarian. (jml/riz)
Tim SAR Makassar yang baru saja tiba di Mateng langsung bergabung melakukan pencarian, Senin (29/5). Pencarian kali ini menggunakan metode penyisiran dua arah. Satu tim mencari korban pada titik muara sampai ke TKP. Tim lain menuju wilayah laut perbatasan Desa Kire. "Kita gunakan teknik ombak buatan. Cara ini dapat membantu mendorong jasad korban agar terapung ke permukaan," kata kepala seksi operasi Basarnas Makassar Kusnadi.
Berita terkait: Korban Tenggelam di Sungai Budong Budong Baru Sebulan Menikah, Hingga Kini Belum Ditemukan
Kata Kusnadi, jika korban tersangkut di dasar sungai akan mudah terlepas. Sebab itu ombak buatan difokuskan pada titik terakhir saat korban terlihat hanyut.
Kepala BPBD Mateng Rahmat Syam bersama Kapolsek Budong-Budong AKP Haeruddin ikut serta dalam pencarian. Tim gabungan Basarnas-BPBD menggunakan dua perahu karet dan dua perahu nelayan.
Rahmat Syam mengatakan, pencarian korban terkendala cuaca dan minimnya peralatan. Alat selam tak dapat digunakan karena air sungai keruh dan arusnya sangat deras. Selain itu banyak buaya bermunculan di lokasi pencarian. (jml/riz)