Soal Perubahan Nama Bandara, Warga Mamuju Harap Dikaji Ulang
https://www.fokusmetrosulbar.com/2017/05/soal-perubahan-nama-bandara-warga.html
Mamuju, fokusmetrosulbar.com-Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar melempar wacana perubahan nama dua nama fasilitas umum di Mamuju yakni, Bandara Tampa Padang dan pelabuhan Belangbelang. Namun wacana itu menuai kritikan beragam dari masyarakat, salah satunya dari Basri A. Muin.
Alasan yang dikemukakan Basri A. Muin yakni dua nama yang diusulkan ABM yang merupakan tokoh dan pejuang dari tanah Mandar itu Baharuddin Lopa dan Andi Depu masih perlu dikaji terlebih dahulu.
"Kita perlu memanggil tokoh adat,budaya, masyarakat dan pemuda untuk dilakukan tudang sipulung membicarakan polimik ini," ucapnya, Senin (22/5).
Menurutnya, selain dua nama di atas, ada salah satu pejuang asli dari Mamuju yang pantas diberikan untuk penemaan dua fasilitas tersebut, yakni Punggawa Malolo, yang telah berjasa berjuang melawan Belanda. Walau kurang dikenal di masyarakat karena kurang diespose oleh media dan juga dari pihak keluarganya.
"Saya berharap pemerintah untuk memanggil tokoh-tokoh yang ada di Sulbar, baik dari keluarga Andi Depu, Baharuddin Lopa dan keluarga Punggawa Malolo untuk di lakukan kajian mengenai penamaan bandara Tampa Padang dan pelabuhan Belangbelang," harapnya.
Ia juga menyayangkan, jika ABM memaksakan kehendaknya untuk perubahan dua tempat fasilitas umum tersebut hanya sebagai kepentingan suatu golongan tertentu, tetapi harus mendengar masukan semua khususnya aspirasi tokoh-tokoh yang ada masyarakat Sulbar.
"Bukan saya tidak mendukung perubahan nama dua fasilitas umum yang diusulkan Pak ABM, tetapi perlu mengundang beberapa tokoh masyarakat Kalukku juga untuk membicarakan hal ini, supaya nantinya tidak lagi permasalahan di kemudian hari," cetusnya.
Selain Basri A. Muin, komentar lain juga dilayangkan ketua Gerakan Masyarakat Muda Mudi Anti Narkoba (Gemas) Sulbar, Sahrul. Dia menurutnya pejuang Punggawa Malolo tidak setenar dengan Baharuddin Lopa dan Andi Depu, namun ia juga layak menyandang gelar pahlawan. (awl/har)
Alasan yang dikemukakan Basri A. Muin yakni dua nama yang diusulkan ABM yang merupakan tokoh dan pejuang dari tanah Mandar itu Baharuddin Lopa dan Andi Depu masih perlu dikaji terlebih dahulu.
"Kita perlu memanggil tokoh adat,budaya, masyarakat dan pemuda untuk dilakukan tudang sipulung membicarakan polimik ini," ucapnya, Senin (22/5).
Menurutnya, selain dua nama di atas, ada salah satu pejuang asli dari Mamuju yang pantas diberikan untuk penemaan dua fasilitas tersebut, yakni Punggawa Malolo, yang telah berjasa berjuang melawan Belanda. Walau kurang dikenal di masyarakat karena kurang diespose oleh media dan juga dari pihak keluarganya.
"Saya berharap pemerintah untuk memanggil tokoh-tokoh yang ada di Sulbar, baik dari keluarga Andi Depu, Baharuddin Lopa dan keluarga Punggawa Malolo untuk di lakukan kajian mengenai penamaan bandara Tampa Padang dan pelabuhan Belangbelang," harapnya.
Ia juga menyayangkan, jika ABM memaksakan kehendaknya untuk perubahan dua tempat fasilitas umum tersebut hanya sebagai kepentingan suatu golongan tertentu, tetapi harus mendengar masukan semua khususnya aspirasi tokoh-tokoh yang ada masyarakat Sulbar.
"Bukan saya tidak mendukung perubahan nama dua fasilitas umum yang diusulkan Pak ABM, tetapi perlu mengundang beberapa tokoh masyarakat Kalukku juga untuk membicarakan hal ini, supaya nantinya tidak lagi permasalahan di kemudian hari," cetusnya.
Selain Basri A. Muin, komentar lain juga dilayangkan ketua Gerakan Masyarakat Muda Mudi Anti Narkoba (Gemas) Sulbar, Sahrul. Dia menurutnya pejuang Punggawa Malolo tidak setenar dengan Baharuddin Lopa dan Andi Depu, namun ia juga layak menyandang gelar pahlawan. (awl/har)