Pungutan Asuransi Unsulbar Menuai Protes
https://www.fokusmetrosulbar.com/2017/05/pungutan-asuransi-unsulbar-menuai-protes.html
Rektorat Kampus Unsulbar (Foto: Inet) |
"Kami menilai permintaan pembayaran tersebut tidak benar. Apalagi pungutan dimulai sebelum adanya SK dari pimpinan (SK Rektor)," kata seorang mahasiswa yang enggan disebut namanya.
Dikatakan, setelah menuai protes keras mahasiswa dan sudah lebih 200 orang maba membayar biaya asuransi, pimpinan kampus siang harinya baru mengeluarkan SK bahwa pungutan asuransi hanya himbauan dan tidak wajib.
Menyangkut permasalah itu, Kepala Biro Akademik Unsulbar, Latif Dollah mengatakan, pungutan tersebut merupakan kebijakan rektor untuk memberikan jaminan kecelakaan terhadap mahasiswa Unsulbar, yang akan aktif selama empat tahun.
"Asuransi kecelakaan itu, setiap tahunnya ditawarkan kepada mahasiswa baru tanpa ada paksaan. Dan hanya sekali dipungut selama empat tahun. Bagi yang tidak berminat, ya tidak ada masalah," sebut Latif Dollah, saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Selasa (16/05).
Mengenai SK Rektornya kata Latif, hal demikian telah lama ada. Dirinya menilai apa yang dipermasalahkan mahasiswa terlalu berlebihan.
"Kita bahasakan saja, Rp 100 ribu selama empat tahun apakah itu berat. Kalau memang ada yang menilai berat, kan kembali lagi, tidak ada paksaan," sambungnya.
Latif menambahkan, asuransi tersebut bekerjasama dengan asuransi Bumi Putra dan sudah berjalan dua tahun yang lalu. Sejak adanya jaminan kecelakan, Latif mengaku telah ada beberapa mahasiswa yang menerima biaya pertanggungan.
"Sudah ada yang menerima. Seperti mahasiswa yang kecelakaan saat pergi mendaki, dan jatuh naik motor beberapa waktu lalu," ungkapnya. (tfk/har)