Pentingnya KB dalam Menekan Angka Kematian Ibu Melahirkan
https://www.fokusmetrosulbar.com/2017/05/pentingnya-kb-dalam-menekan-angka.html
Majene, fokusmetrosulbar.com -- Di kawasan Negara Asean, Indonesia memiliki angka tertinggi kematian ibu melahirkan, yakni 359 ibu meninggal dunia dari setiap 100 ribu kelahiran hidup. Untuk di kawasan Indonesia Timur, Sulawesi Barat juga memiliki angka yang cukup tinggi. Sementara di Kabupaten Majene, pada tahun 2016 tercatat delapan kematian ibu.
Demikian pemaparan Profesor Dr Ridwan Amiruddin, saat menyampaikan materi pada Diseminasi (Ekspose) Hasil Penelitian Penguatan Sistem Inovasi Daerah Bidang Kesehatan tema "Determinan Kematian Ibu" di ruang pola Kantor Bupati, Selasa (9/5).
Pemateri asal Makassar ini memaparkan, berbagai program dapat ditempuh untuk menekan angka kematian ibu. Termasuk menggalakan program pemerintah Keluarga Berencana (KB). Seperti diketahui, di dalam program KB memiliki berbagai cara menekan angka kehamilan dan upaya menyehatkan ibu dan bayi.
"Justifikasi variabelnya seperti penggunaan KB, penolong persalinan dan tempat bersalin," papar Ridwan.
Dalam kegiatan yang dihadiri para bidan dan ibu-ibu kader PKK serta beberapa OPD ini, Ridwan menampilkan data terukur dengan membandingkan hasil penggunaan KB dan yang tidak. Berdasarkan kalkulasi dengan mengikuti program KB, angka kematian ibu dapat turun secara drastis selama lima tahun kedepan.
"Berdasarkan analisis studi global yang dilaporkan seratus dua puluhan negara, penggunaan alat kontrasepsi mampu menekan kematian ibu sebesar 44 persen," ungkapnya.
Namun jika sebaliknya, tanpa ada upaya penekanan terhadap kehamilan berupa alat kontrasepsi, maka estimasi angka kematian ibu akan meningkat berbalik hingga 40 persen.
"Jadi tolong ini ibu bidan, ditanyakan setiap ada yang periksa, alat kontrasepsi apa yang mau dipakai. Karena ini tentang bagaimana mengintervensi angka itu tadi," cetus Ridwan.
Melalui kegiatan ini, Ridwan berharap agar apa yang dipaparkan dapat bermanfaat dan diterapkan di bidang masing-masing hingga ke masyarakat luas. (tfk/har)
Demikian pemaparan Profesor Dr Ridwan Amiruddin, saat menyampaikan materi pada Diseminasi (Ekspose) Hasil Penelitian Penguatan Sistem Inovasi Daerah Bidang Kesehatan tema "Determinan Kematian Ibu" di ruang pola Kantor Bupati, Selasa (9/5).
Pemateri asal Makassar ini memaparkan, berbagai program dapat ditempuh untuk menekan angka kematian ibu. Termasuk menggalakan program pemerintah Keluarga Berencana (KB). Seperti diketahui, di dalam program KB memiliki berbagai cara menekan angka kehamilan dan upaya menyehatkan ibu dan bayi.
"Justifikasi variabelnya seperti penggunaan KB, penolong persalinan dan tempat bersalin," papar Ridwan.
Dalam kegiatan yang dihadiri para bidan dan ibu-ibu kader PKK serta beberapa OPD ini, Ridwan menampilkan data terukur dengan membandingkan hasil penggunaan KB dan yang tidak. Berdasarkan kalkulasi dengan mengikuti program KB, angka kematian ibu dapat turun secara drastis selama lima tahun kedepan.
"Berdasarkan analisis studi global yang dilaporkan seratus dua puluhan negara, penggunaan alat kontrasepsi mampu menekan kematian ibu sebesar 44 persen," ungkapnya.
Namun jika sebaliknya, tanpa ada upaya penekanan terhadap kehamilan berupa alat kontrasepsi, maka estimasi angka kematian ibu akan meningkat berbalik hingga 40 persen.
"Jadi tolong ini ibu bidan, ditanyakan setiap ada yang periksa, alat kontrasepsi apa yang mau dipakai. Karena ini tentang bagaimana mengintervensi angka itu tadi," cetus Ridwan.
Melalui kegiatan ini, Ridwan berharap agar apa yang dipaparkan dapat bermanfaat dan diterapkan di bidang masing-masing hingga ke masyarakat luas. (tfk/har)