FPPI Polman Gelar Aksi "May Day" Tuntutan Keempat Dialamatkan Ke- Pemerintah Daerah
https://www.fokusmetrosulbar.com/2017/05/fppi-polman-gelar-aksi-may-day-tuntutan.html
Polewali Mandar, fokusmetrosulbar.com-- Peringatan hari buruh atau May Day di Kabupaten Polewali Mandar diperingati dengan aksi unjuk rasa. Puluhan massa dari Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI) Cabang Polewali Mandar menggelar aksi di lampu merah Pancasila, Senin (1/5).
Aksi dimulai dengan long march dari sekretariat FPPI di jalan Gatot Subroto, kelurahan Madatte, Manding. Massa kemudian berjalan kaki menuju perempatan lampu merah Pancasila. Massa melakukan orasi dengan membawa spanduk bertuliskan "Sejahterakan Nasib Buruh, Buruh Bukan Budak". Aksi mereka mendapat pengawalan ketat dari aparat Kepolisian Resort Polewali Mandar.
Dalam aksinya, para pendemo menuntut empat poin yakni, menaikkan upah buruh, nasionalisasi aset asing, jaminan sosial bagi buruh, kejelasan lembaga pengupahan daerah.
"Ini kan tidak ada pengupahan di Sulbar sendiri. Kami minta agar pengupahan buruh segera dibentuk, karena harus bisa melihat seberapa besar kebutuhan buruh itu sendiri dalam membiayai keluarganya dan hidupnya sendiri," teriak Koordinator Lapangan, Supardi, dalam orasinya.
"Nah ini kan terlihat tidak ada kesesuaian, sehingga setiap May Day buruh selalu menuntut keniakan upah," kata lanjut Supardi usai aksi. (ant/har)
Aksi dimulai dengan long march dari sekretariat FPPI di jalan Gatot Subroto, kelurahan Madatte, Manding. Massa kemudian berjalan kaki menuju perempatan lampu merah Pancasila. Massa melakukan orasi dengan membawa spanduk bertuliskan "Sejahterakan Nasib Buruh, Buruh Bukan Budak". Aksi mereka mendapat pengawalan ketat dari aparat Kepolisian Resort Polewali Mandar.
Dalam aksinya, para pendemo menuntut empat poin yakni, menaikkan upah buruh, nasionalisasi aset asing, jaminan sosial bagi buruh, kejelasan lembaga pengupahan daerah.
"Ini kan tidak ada pengupahan di Sulbar sendiri. Kami minta agar pengupahan buruh segera dibentuk, karena harus bisa melihat seberapa besar kebutuhan buruh itu sendiri dalam membiayai keluarganya dan hidupnya sendiri," teriak Koordinator Lapangan, Supardi, dalam orasinya.
"Nah ini kan terlihat tidak ada kesesuaian, sehingga setiap May Day buruh selalu menuntut keniakan upah," kata lanjut Supardi usai aksi. (ant/har)