Aksi Teroris Batalkan Kunjungan Wakapolri ke Mateng

Mamuju Tengah, fokusmetrosulbar.com -- Agenda kunjungan kerja Wakapolri Komjen Pol Syafruddin Kambo, Kamis (25/5) di Mateng mendadak batal.

Perwira tinggi berbintang tiga asal Majene itu, berhalangan hadir karena terjadi peristiwa genting di Jakarta. "Kita sama-sama ketahui telah terjadi pengeboman di Kampung Melayu.  Sebab itu beliau tidak dapat meninggalkan Jakarta," jelas Wakapolda Sulbar Kombes Pol Tajudin, di kediaman Bupati Mateng, jalan poros Tobadak, Kamis pagi.

Olehnya, Wakapolri menyampaikan permohonan maaf atas pembatalan tersebut. Petinggi Polri berdarah Mandar itu berjanji akan berkujung ke Mateng dilain waktu. "Penanganan masalah teroris di Jakarta samasekali tidak dapat ditinggalkan," jelas wakapolda.
Dihadapan ratusan undangan, Kombes Tajuddin mengimbau warga Mateng agar menjaga keamanan dan ketertiban daerah. Pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat dan petugas,  diharapakan pro aktif mendeteksi dini segala kemungkinan buruk. Iapun menyinggung konflik lahan di Mamuju Utara. Sekiranya daerah itu tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. "Mari kita bekerjasama menjaga keamanan supaya tidak terjadi konflik didaerah ini. Terciptanya kondisi yang aman dan tentram akan membuat masyarakat tenang dalam beraktivitas," pintanya.

Wakapolda juga meminta warga untuk waspada terhadap peredaran narkoba. Sebelumnya narkoba hanya dikenal warga perkotaan. Namun pengaruh barang haram tersebut sudah merasuki wilayah pedesaan. Sebab itu masyarakat patut waspada dan bersatu memerangi penyalahgunaan narkoba. "Narkoba harus kita perangi sebab dampaknya akan merusak generasi bangsa," tandasnya.

Bupati Mateng HM Aras Tammauni pun meminta maaf pada warganya atas ketidak hadiran Wakapolri. Bupati berharap pemberitaan terkait teroris di Jakarta sekiranya dijadikan pelajaran untuk selalu waspada. Jika terlihat hal mencurigakan segera dilaporkan pada petugas kepolisian dan TNI. Laporan tersebut sangat bermanfaat sebagai pencegahan. Petugas pun dapat segera mengantisipasinya.

Aras menyebut, Mateng merupakan daerah yang dihuni beragam agama dan suku. Selain Islam juga terdapat agama Hindu dan Kristen. Olehnya masyarakat wajib menjaga toleransi beragama. "Jangan karena beda agama dan suku membuat daerah kita tidak aman. Kalau ada masalah cepat kita selesaikan bersama agar tidak berlarut dan berpotensi jadi konflik. Kemudian jangan pernah campur adukkan politik dan agama. Itu hanya akan memicu perpecahan diantara masyarakat," tegas mantan ketua DPRD Sulbar itu.

Bupati mengajak seluruh stakeholder bergandeng tangan membangun daerah. Warga diminta bersatu mendukung pembangunan agar Mateng cepat maju dan menjadi contoh daerah lain. "Selain dikagumi karena maju, juga dikenal karena aman dan damai," tandasnya. (jml/riz)

Related

MATENG 7744629963723757935

Post a Comment

emo-but-icon

FOKUS METRO SULBAR

BERITA Populer Minggu Ini

item
close
Pemilihan Serentak Kabupaten Majene