Unjuk Rasa PMII Mateng, Titip Enam Tuntutan ke Dewan
https://www.fokusmetrosulbar.com/2017/04/unjuk-rasa-pmii-mateng-titip-enam.html
Massa demonstran berkumpul di Jalan Tammauni Desa Topoyo, depan kantor DPRD Mateng, sekira pukul 15.15 wita. Mereka berorasi menyampaikan enam tuntutan pokok. Sebagian membawa spanduk bertuliskan pesan, 'Bumi untuk kesejahteraan umum bukan hanya untuk segelintir atau penguasa'.
Dalam orasinya, mahasiswa mengharapkan DPRD dapat mengendalikan perluasan perkebunan sawit dan memperhatikan faktor lain. Mereka juga menuntut agar limbah pabrik sawit yang mencemari lingkungan jadi perhatian. Masalah itu diminta segera disampaikan pada perusahaan sawit. "Kemudian penebangan hutan secara liar segera dihentikan," tegas koordinator lapangan Fajar.
Bukan itu saja, PMII menuntut RTRW 2017 segera dibahas dan disahkan. Mahasiswa juga meminta dewan menegur SKPD yang tidak melaksanakan tugas dengan baik. Kemudian memperhatikan sektor pertanian agar dapat mensejahterakan masyarakat Mateng. "Kami PMII akan terus mengawal semua tuntutan ini, semoga anggota Dewan yang terhormat dapat mendengarkan semuanya," ujar mahasiswa.
Aksi mahasiswa disambut baik ketua komisi II DPRD Mateng Fatahuddin Al Ghafiqhi. Ia mengatakan, tuntutan mahasiswa PMII telah dicatat dan semua aspirasi itu akan ditindaklanjuti. "Untuk RTRW kami sudah bahas sesuai prosedur dan kami akan lanjutkan ke provinsi. Sedangkan SKPD yang dianggap tidak melaksanakan tugas dengan baik akan diberikan teguran," jelas Fatahuddin saat menemui pengunjuk rasa.
Terkait keluhan mahasiswa soal pencemaran lingkungan, Fatahuddin berjanji akan lakukan pengecekan lapangan. Khususnya mekanisme pembuangan limbah agar pabrik itu tidak mencemari lingkungan. "Kami ucapkan terimakasih sudah memberikan masukan ke DPRD. Harapan kami bila kedepan ada yang perlu dikoordinasikan pintu DPRD Mateng terbuka lebar untuk adik-adik," tandasnya.
Usai berdialog anggota dewan massa demonstran membuburkan diri pukul 15.50 wita. (jml/riz)
