Tahun ini Paket C dan B Wajib UNBK
https://www.fokusmetrosulbar.com/2017/04/tahun-ini-paket-c-dan-b-wajib-unbk.html
Polewali Mandar, fokusmetrosulbar.com - Sesuai hasil rapat Musyawarah Nasional (Munas) tentang sosialisasi pendidikan,
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di Jakarta (20/3/17), penyelenggara pendidikan nonformal Paket C dan Paket B, diharuskan menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Demikian pemaparan Ketua Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Putra Kembar, Djumaruddin.
Namun hasil rapat itu, sejumlah pengelola PKBM di Polewali Mandar (Polman) menolak melaksanakannya pada gelombang pertama, April 2017, lantaran dianggap mendadak. Selain itu, penyelenggara UNBK diharuskan terakreditasi. Sementara PKBM yang
terakreditasi di Polman hanya PKBM Putra Kembar.
"Kami menolaknya, bukan karena peserta dikhawatirkan tidak mampu. Tapi, sarana dan prasarana kami belum memadai untuk
melaksanakannya. Mengenai akreditasinya nanti kita lihat," ujar Sapar, Ketua PKBM Sinar Budi Napo, melalui telepon
selulernya, (14/4).
Dikatakan, untuk gelombang kedua pada bulan Oktober 2017, seluruh PKBM wajib menyelenggarakan UNBK.
"Nanti Oktober serentak semua. Makanya sekarang kami mulai berbenah sedikit demi sedikit," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua PKBM Putra Kembar, Djumaruddin, mengaku memiliki cara tersendiri menghadapi UNBK. Dia tengah melakukan upaya kerjasama dengan pihak SMKN Tinambung dan SMU 2 Majene, untuk mengikutkan para peserta didiknya belajar menggunakan komputer di sekolah tersebut sebelum UNBK gelombang kedua.
"Saya akan ikutkan belajar sekitar tiga bulan dulu di sekolah yang sudah biasa menyelenggarakannya. Ya, itu supaya para
peserta mampu melakukannya. Dan Insya ALLAH UNBKnya nanti juga akan diselenggarakan di SMK Tinambung dan SMU 2," sebut Djumaruddin. (tfk/har)
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di Jakarta (20/3/17), penyelenggara pendidikan nonformal Paket C dan Paket B, diharuskan menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Demikian pemaparan Ketua Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Putra Kembar, Djumaruddin.
Namun hasil rapat itu, sejumlah pengelola PKBM di Polewali Mandar (Polman) menolak melaksanakannya pada gelombang pertama, April 2017, lantaran dianggap mendadak. Selain itu, penyelenggara UNBK diharuskan terakreditasi. Sementara PKBM yang
terakreditasi di Polman hanya PKBM Putra Kembar.
"Kami menolaknya, bukan karena peserta dikhawatirkan tidak mampu. Tapi, sarana dan prasarana kami belum memadai untuk
melaksanakannya. Mengenai akreditasinya nanti kita lihat," ujar Sapar, Ketua PKBM Sinar Budi Napo, melalui telepon
selulernya, (14/4).
Dikatakan, untuk gelombang kedua pada bulan Oktober 2017, seluruh PKBM wajib menyelenggarakan UNBK.
"Nanti Oktober serentak semua. Makanya sekarang kami mulai berbenah sedikit demi sedikit," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua PKBM Putra Kembar, Djumaruddin, mengaku memiliki cara tersendiri menghadapi UNBK. Dia tengah melakukan upaya kerjasama dengan pihak SMKN Tinambung dan SMU 2 Majene, untuk mengikutkan para peserta didiknya belajar menggunakan komputer di sekolah tersebut sebelum UNBK gelombang kedua.
"Saya akan ikutkan belajar sekitar tiga bulan dulu di sekolah yang sudah biasa menyelenggarakannya. Ya, itu supaya para
peserta mampu melakukannya. Dan Insya ALLAH UNBKnya nanti juga akan diselenggarakan di SMK Tinambung dan SMU 2," sebut Djumaruddin. (tfk/har)